Lelaki Ini Aniaya Ibu Kandung Dalam Mobil di Palembang, Saat Dinasihati Begini Reaksinya
Seorang ibu yang rela mati-matian untuk melahirkan kita merupakan wanita yang begitu mulia dan patut kita sayangi.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Fadhila Rahma
TRIBUNNEWS.COM – Kasih ibu selalu saja tak tergantikan oleh yang lainnya.
Seorang ibu yang rela mati-matian untuk melahirkan kita merupakan wanita yang begitu mulia dan patut kita sayangi.
Namun tak sedikit anak yang sering melakukan perlakuan jahat terhadap sang ibu, seolah tak ingat bagaimana perjuangan ibu melahirkan, merawat hingga membesarkannya.
Hal ini terjadi di kota Palembang., beredar video seorang anak yang diduga telah menyiksa ibunya didalam mobil.
Kejadian tersebut terjadi di Griya Agung yang berada di Jalan Demang Lebar Daun, Demang Lebar Daun Ilir Barat I, Palembang.
Diambil dari akun instagram @palembangterkini, beruntung sang ibu yang bernama Ana berhasil diselamatkan pihak Pol PP yang tengah berada disekitar lokasi dari amukan anaknya itu.
Saat diinterogasi, pelaku yang berinisial AJ enggan membeberkan alasannya memukuli ibunya sendiri. Bahkan, dirinya sempat membantah telah melakukan penganiayaan.
Diketahui jika pelaku tinggal di daerah Bukit Siguntang, Bukit Lama, Palembang.
Dalam video tersebut AJ tampak sungkan ketika dinasehati.
Pelaku malah menyuruh warga untuk bertanya dengan ibunya.
Tidak tahan dengan perbuatan sang anak, Ana yang berhasil diamankan memilih untuk melaporkan kekerasan yang dialaminya.
Karena video beredar tersebut, netizen yang melihat postingan lansgung memberikan berbagai tanggapan.
@bang_di04Lah dk sehat lagi mamang it. Kau lahir dari mak kau tt lah. Baru idup brpo taun lah ck melawan smo mak dwek.
@abc.tancaDurhako nian mamang itu..
@taufikyoesoefBeliau ini memang agak ado kelainan..jd maaf kelah. Karno dulu dio pernah satu kantor dgn kito.
@yolandappppenjaroke anak durhaka mak ini
@yogameidynBepeci dak salah salah
@dedi.irwandiSemoga mamang ini cepat sadar, wong tuo dewek di aniaya, lahir dari Mano kaw mang Setega itu Samo wong tuo