BPBD Akhiri Pencarian Petang Ini, M Fikri Belum Juga Ditemukan
BPBD Kalimantan Utara menerjunkan 2 unit speedboat bermesin 400 PK termasuk sebanyak 25 personel
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Lewat dari 24 jam, kegiatan pencarian satu korban hilang dalam kecelakaan speedboat Anugerah Express hingga pukul 17.40 sore ini belum juga membuahkan hasil.
Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Utara baru saja menghentikan pencarian korban pukul 17.30 sore ini.
Satu korban hilang yang masih belum ditemukan ialah M Fikri (9).
"Dari pagi tadi sampai sore ini belum kami temukan. Sesuai SOP Basarnas, sudah kita harus tutup pencarian ini karena kondisi sudah hampir malam. Besok pagi kita akan lanjutkan lagi," kata Asnawi, Komandan Operasi BPBD Kalimantan Utara, Selasa (2/1/2017) di Posko Tim Terpadu, Jalan Sabanar Lama, Tanjung Selor.
Selama pencarian di siang hari, cuaca sangat bersahabat. Arus sungai pun cenderung tenang namun belum cukup untuk menemukan M Fikri.
Baca: Motoris Anugerah Express Diduga Lalai hingga Menyebabkan 8 Penumpang Meninggal
"Kita tetap berupaya sekeras mungkin bersama tim lain dari Polres Bulungan, termasuk TNI, PMI, dan relawan lainnya. Kita juga mohon doa dari masyarakat," katanya.
BPBD Kalimantan Utara menerjunkan 2 unit speedboat bermesin 400 PK termasuk sebanyak 25 personel.
Mereka mencari korban di sekitar area titik kecelakaan.
Tim dari Polres Bulungan juga melakukan pencarian berjarak 5 mil dari titik kecelakaan.
Hingga menjelang petang, pencarian juga belum membuahkan hasil.
Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry menjelaskan, operasi SAR akan digelar selama 7 hari sejak musibah kecelakaan yang terjadi Senin (1/12/2018).
Jika korban hilang M Fikri sudah ditemukan, maka proses pencarian akan lebih cepat diakhiri.
"Pencarian kita lakukan dengan memperkirakan arus. Kita mengambil kemungkinan-kemungkinan dulu. Kami sudah perintahkan Polsek Tanjung Palas Tengah untuk pasang jaring juga," katanya.
Kapolres mengatakan, dibanding kondisi di area titik kecelakaan yang lebih tenang, pencarian di area 5 mil dari titik kecelakaan justru sangat menantang. Beberapa pusaran air, cabang sungai, kekuatan arus, dan gundukan pasir menjadi tantangan tersendiri yang menyulitkan proses pencarian.
"Tapi kami tetap berupaya sampai korban ketemu. Kalau pun sudah 7 hari operasi SAR ini tidak membuahkan hasil, kami akan pikirkan tindaklanjut berikutnya," katanya. (Wil)