Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Abah Juhria 30 Tahun Jualan Pisang, Keringat Bercucuran Tak Terasa Kala Beri Rezeki Cucu

Dari kediamannya itu, ia harus menggunakan Angkutan Kota (Angkot) dan nantinya turun di kawasan Pasar Atas Cimahi.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Cerita Abah Juhria 30 Tahun Jualan Pisang, Keringat Bercucuran Tak Terasa Kala Beri Rezeki Cucu
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Abah Juhria, penjual pisang yang berkeliling di Cimahi. 

TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Fisik dan usianya sudah renta.

Tetapi, Abah Juhria (89), yang tinggal di Jalan Gandrung RT 26/02, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, tiap harinya menyusuri jalan raya sambil memikul pisang jualannya.

Sesekali dia beristirahat sambil mengusap peluh yang bercucuran dari dahinya.

"Selama masih sehat tetap harus mencari rezeki yang halal walaupun kepanasan dan keringat setiap harinya harus bercucuran," kata Abah Juhria pada Tribun Jabar, Rabu (3/1/2018).

Baca: Ikut Tawuran di Bogor, Pelajar SMK Katya Nugraha Terancam Sanksi Drop Out

Setiap harinya, sebelum berangkat memikul pisang yang diwadahi di keranjang ala kadarnya, Abah tak lupa menjalankan kewajibannya sebagai muslim yang taat, yakni menunaikan salat subuh terlebih dahulu.

Usai salat, dengan modal keyakinannya pada sang Maha Kuasa akan diberikan rezeki yang cukup dan juga kesehatan prima, ia pun bergegas pergi keluar rumah untuk mencari nafkah.

Berita Rekomendasi

Dari kediamannya itu, ia harus menggunakan Angkutan Kota (Angkot) dan nantinya turun di kawasan Pasar Atas Cimahi.

Baca: Mengigau Sebut Nama Mantan, Pria Ini Tewas Ditikam Pisau 31 Kali oleh Pacarnya

Barulah usai turun dari Angkot, ia mulai berjalan mengelilingi Kota Cimahi sambil memikul pisang dan sesekali menawarkan pada orang sekitarnya yang ia temui "Cau, cau (Pisang, pisang)," katanya.

Ketika ditemui Tribun Jabar, Rabu (3/1/2018), di Jalan Gatot Subroto, Kota Cimahi, Abah Juhria sedang duduk ditempat yang teduh, tepatnya di depan gerbang rumah milik orang lain yang berada tepat dipinggir jalan raya.

Tubuhnya yang kecil dan tampak membungkuk tersebut memperlihatkan ekspresi wajah yang lelah.

Raut wajah Abah Juhria termenung, sembari bersandar ke pintu gerbang rumah warga.

Didepan pintu gerbang itu, lansia yang masih memiliki satu istri dan empat anak ini berharap ada pengendara yang melewat lalu membeli pisang yang dijualnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas