Manajemen Bolu Meranti dan Risol Gogo Enggan Komentari Sertifikasi Halal MUI
beberapa hari belakangan ini beredar surat dari MUI Sumut menyangkut sertifikasi halal Bolu Meranti dan Risol Spesial Gogo
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Manajemen Bolu Meranti dan Risol Spesial Gogo enggan mengomentari sertifikasi halal yang diterbitkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara.
Saat Tribun menyambangi outlet Bolu Meranti di Jalan Kruing, Medan Petisah pegawai mengarahkan Tribun pada seorang wanita keturunan.
"Ini pimpin kami bang," kata pegawai yang mengenakan kaus berkerah dan berkerudung hijau di dekat meja kasir, Jumat (5/1/2018). Saat itu juga, wanita yang merupakan pimpinan bertanya apa keperluan Tribun.
"Ada apa ya? Oh, kalau itu tanya aja langsung sama MUI. Kan mereka yang mengeluarkan pemberitahuan itu," kata perempuan berkulit kuning langsat tersebut.
Ia mengatakan manajemen Bolu Meranti tak mau mengomentari masalah itu.
Baca: Masyarakat Resah, Bolu Meranti dan Risol Gogo Disebut MUI Tak Memperpanjang Sertifikat Halal
Hal senada juga disampaikan pihak Risol Spesial Gogo di Jalan Majapahit.
Mulanya, Tribun bertemu dengan kasir yang merupakan wanita keturunan.
"Oh, kalau itu bos lah yang tau. Kami enggak tau," kata wanita berkaus biru itu. Tribun sempat menanyakan apakah ada dampak penjualan setelah beredarnya masalah sertifikasi halal tersebut.
"Bos yang bisa jawab. Kebetulan lagi enggak ada. Tinggalkan aja lah nomor telepon yang bisa dihubungi," katanya menyodorkan secarik kertas dan sebuah pena.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari belakangan ini beredar surat dari MUI Sumut menyangkut sertifikasi halal Bolu Meranti dan Risol Spesial Gogo.
Baca: KPAI Akan Temui Mendikbud Bahas Buku Anak Berkonten LGBT
Kedua perusahaan yang memproduksi makanan ini tak mau memperpanjang sertifikasi halal tanpa alasan yang jelas.
Direktur LP POM MUI Sumut, Prof Dr Ir H Basyaruddin ketika dikonfirmasi Tribun terkait kebenaran surat edaran tersebut tak banyak komentar.
Ia mengatakan, surat edaran itu benar adanya.
"Tulis saja seperti surat yang beredar di medsos itu. Nanti salah-salah pulak kalian beritakan," katanya dengan nada ketus lewat selular.(Ray/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.