Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua dari Tiga Pengeroyok Bripda Wayan Mulyadi Ternyata Pecalang

Tiga orang diduga pelaku pengeroyokan terhadap anggota Dalmas Polda Bali, Bripda I Wayan Mulyadi diamankan anggota Satreskrim Polres Badung.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua dari Tiga Pengeroyok Bripda Wayan Mulyadi Ternyata Pecalang
Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Tiga pelaku pengeroyokan terhadap anggota Dalmas Polda Bali, Bripda I Wayan Mulyadi ditahan di Polres Badung, Rabu (10/1/2018). TRIBUN BALI/ I MADE PRASETIA ARYAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Tiga orang diduga pelaku pengeroyokan terhadap anggota Dalmas Polda Bali, Bripda I Wayan Mulyadi diamankan anggota Satreskrim Polres Badung dalam waktu tujuh jam.

Bahkan dua di antaranya adalah pecalang setempat.

Mereka diamankan petugas di rumahnya masing-masing, di Banjar Sibang Kaja, Desa Jagapati, Abiansemal, Badung, Selasa (9/1/2018) sekitar pukul 21.00 Wita.

Data yang diperoleh Tribun Bali menyebutkan, tiga pelaku tersebut diketahui bernama I Ketut Murjaya alias Sidi (50), Ketut Dibya alias Kacrut (42), dan I Made Mudita alias Pan Luh Nik (44).

"Sudah kami amankan, dua di antaranya itu merupakan pecalang. Dan Pan Luh Nik ini juga mengakui sebagai Ketua Pecalang setempat," kata Kapolres Badung, AKBP Yudith Satriya Hananta, Rabu (10/1/2018) seraya mengatakan dua pelaku ini menggunakan pakaian pecalang saat melakukan pemukulan.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polda Bali, Bripda I Wayan Mulyadi menjadi korban pengeroyokan warga saat hendak mengamankan pelaku pencurian yang sedang diamuk masyarakat di Banjar Sibang, Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal, Badung, Selasa (9/1/2018) sekitar pukul 13.30 Wita.

Menurut Kapolsek Abiansemal, Kompol I Nyoman Weca, siang itu ada kejadian penipuan di Banjar Sibang, Desa Jagapati, lantaran Putu Ariya (55) hendak membeli beras di salah satu warung setempat.

Berita Rekomendasi

Baca: Pelajar SMP Bunuh Diri, Jasadnya Ditemukan 15 Km dari Lokasi Dia Terjun

Putu Arya memesan beras 25 kilogram dengan harga Rp 250 ribu.

Namun karena tidak membawa uang cukup, yang bersangkutan hanya membayar Rp 100 ribu dan kemudian berniat kabur.

Putu Arya dikejar massa kemudian digebuki hingga berlumuran darah.

Bripda I Wayan Mulyadi yang bertugas sebagai Anggota Dalmas Polda Bali sedang melewati kawasan tersebut dan berhenti karena melihat ada orang berlumuran darah dan dikerumuni warga.

Dia bertanya-tanya kepada warga sambil hendak mengambil gambar dengan ponselnya.

Namun belum sempat mengambil gambar, sudah diserang oleh masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas