Hujan Abu dan Pasir, Warga Dukuh Memilih Berdiam Diri di Dalam Rumah
Gunung Agung kembali mengalami gempa yang dibarengi erupsi pada Kamis (11/1/2018).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Gunung Agung kembali mengalami gempa yang dibarengi erupsi pada Kamis (11/1/2018).
Akibat gempa letusan itu, asap berwarna kelabu kehitaman dengan intensitas tebal dan ketinggian 2.500 meter keluar dari puncak kawah pada Kamis (11/1/2018) pukul 17.54 Wita.
Kolom asap hingga 2.500 meter itu merupakan yang pertama kali tertinggi yang keluar dari kawah Gunung Agung sejak memasuki tahun 2018.
Terakhir keluar asap setinggi 2.500 meter pada erupsi 24 Desember 2017 lalu.
Menurut keterangan PVMBG dari Pos Pantau Gunung Agung di Rendang, Karangasem, gempa yang disertai erupsi itu memiliki amplitudo 27 milimeter dengan lama gempa 130 detik.
Asap condong mengarah ke utara hingga timur laut.
Menyusul letusan itu, sejumlah daerah di Kecamatan Kubu, Karangasem, diguyur hujan abu disertai pasir.
Baca: Kapolda Baru Jambi Sujud Syukur Ketika Tahu Ditugaskan di Tanah Kelahirannya
Antara lain Desa Dukuh, Desa Tulamben dan Desa Kubu/Kecamatan Kubu.
Perbekel Dukuh, I Gede Sumiarsa mengatakan, hujan abu disertai pasir mengguyur selama 1 jam di Desa Dukuh.
Guyuran hujan abu disertai pasir paling lama terjadi di Desa Tulamben.
"Di Dukuh hujan abu tipis-tipis. Yang paling tebal di Desa Tulamben," kata Sumiarsa saat dihubungi Tribun Bali kemarin.
Saat hujan abu disertai pasir, warga di Dukuh memilih berdiam diri dalam rumah. Mereka tahu, dan mendengar adanya letusan.
Namun, menurut Sumiarsa, warga di Desa Dukuh sudah biasa dengan erupsi kecil.