Saat Uang Rp 6 Miliar Digelapkan, Posisi Chairul Ridho Cuti ke Pekanbaru
Dia menjelaskan, dua hari sebelum peristiwa penggelapan uang Rp 6 miliar itu terjadi, Ridho sudah pergi ke Pekanbaru.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Pegawai, PT Beringin Gigantara (vendor autsourcing Bank BUMN), Muliono, mengatakan, Chairul Ridho sudah dua tahun bekerja sebagai pengutip uang dari kantor-kantor kecil dan kantor pos untuk diserahkan ke kantor wilayah perbankan swasta.
“Sudah dua tahun Ridho bekerja di PT Beringin Gigantara, tugas kewenangan hanya mengutip uang dari kantor-kantor kecil untuk disetorkan ke kantor wilayah."
"Sebelum uang Rp 6 miliar dibawa kabur, dia sudah pergi ke Pekanbaru,” ujarnya saat berbincang dengan Tribun-Medan.com di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Minggu (14/1/2018).
Dia menjelaskan, dua hari sebelum peristiwa penggelapan uang Rp 6 miliar itu terjadi, Ridho sudah pergi ke Pekanbaru.
Bahkan, pihak keluarga punya foto-foto Chairul Ridho mengadiri pesta keluarga. Oleh karena itu, pihak keluarga tidak yakin adanya keterlibatan Chairul Ridho.
Ia menyampaikan, sejak adanya uang penggelapan Rp 6 miliar pada pertengahan Oktober 2017, Chairul Ridho kerap dituduh terlibat.
Ia selalu dicurigai hingga dikait-kaitkan ikut berperan melarikan uang tersebut. Bahkan, sudah pernah ditangkap untuk dimintai keterangan.
Dia menuturkan, Chairul Ridho dicekok pada Jumat (12/1/2018) pagi, dari pelataran PT Beringin Gigantara.
Lebih lanjut, petugas kepolisian berpakaian preman membawa pakai mobil. Tapi, Satpam PT Beringin Gigantara, Sugiarto, tidak melihat secara mendetail jenis mobil.
“Pada saat itu, saya masuk kerja sore, jadi begitu dengar kabar dari Satpam adanya petugas kepolisian datang menjemput Chairul Ridho, saya langsung telepon abangnya (Jumadi). Saya telepon dia (Chairul Ridho) namun tidak bisa,” katanya. (ti0/tribun-medan.com)