Belasan Pelajar Bolos yang Dirazia Ternyata Simpan Gambar Porno di Ponselnya
Petugas menjaring 11 pelajar SMP dan SMA yang berada di warung dan warnet saat jam pelajaran.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Petugas Satpol PP Kota Blitar kembali merazia pelajar bolos, Kamis (18/1/2018).
Petugas menjaring 11 pelajar SMP dan SMA yang berada di warung dan warnet saat jam pelajaran.
Selain itu, petugas juga menggiring dua anak usia SD tak berseragam di sebuah warnet.
Kedua anak putus sekolah itu berasal dari Kabupaten Malang.
Mereka hendak mengamen di wilayah Kota Blitar.
Para pelajar dan anak jalanan itu dibawa ke kantor Satpol PP di Jl Mastrip, Kota Blitar.
Seperti biasa, para pelajar yang terjaring razia disuruh berbaris di halaman kantor Satpol PP.
Mereka disuruh hormat ke bendara lalu menghafalkan Pancasila.
Baca: Hanura Kian Panas Usai Saling Pecat, Adu Klaim Dukungan Wiranto
Beberapa siswa juga ada yang disuruh lari sambil telanjang badan keliling halaman Kantor Satpol PP.
Ada juga siswa yang disuruh push up.
Lalu, para siswa itu disuruh duduk di halaman Kantor Satpol PP.
Petugas juga memeriksa ponsel milik pelajar yang terjaring saat bolos sekolah.
Setelah diperiksa, petugas menemukan dua ponsel milik pelajar yang menyimpan gambar-gambar porno.
"Itu gambar dari grup WhatsApp, belum saya hapus," kata AK, salah satu pelajar SMA yang ponselnya diketahui menyimpan gambar porno.
Baca: Sandal, Tas dan Jaket Antre di Kantor Disdukcapil Denpasar, Pemiliknya Duduk-duduk dan Tiduran
Pelajar lain, BDS, mengaku nekat bolos sekolah karena sering dibully.
Pelajar kelas 2 SMP swasta di Kota Blitar ini mengaku sering diejek dan dipukuli teman-temannya di sekolah.
"Saya sering dibully di sekolah. Makanya saya takut masuk sekolah," katanya.
Petugas Satpol PP juga memanggil sekolah dan orangtua siswa yang terjaring razia saat membolos.
Para guru dan orangtua diberi pengarahan untuk membina anak-anak yang terjaring razia saat membolos.
Baca: Hewan Misterius Pemangsa Domba di Pakem Sleman Ditembak Mati
Kepala Seksi Ketertiban Umum Satpol PP Kota Blitar, Pedro Amaral mengatakan razia ini berdasarkan laporan dari masyarakat.
Masyarakat mengeluh banyak pelajar yang berada di warung dan warnet saat jam pelajaran.
"Kami menyisir sejumlah warung dan warnet di Kota Blitar. Hari ini tadi ada 11 pelajar dan dua anak yang terjaring razia," katanya.