Bandit Jalanan Todong Pengendara Pakai Senpi Rakitan, Begini Reaksi Polsi
Satreskrim Polretabes Surabaya sedang menangani peristiwa penodongan yang dialami Arif Susanto (31).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satreskrim Polretabes Surabaya sedang menangani peristiwa penodongan yang dialami Arif Susanto (31).
Warga Pondok Wage Indah Sidoarjo ini menjadi korban penodongan kelompok bandit jalanan di traffic light (TL) Pasar Turi Surabaya, Sabtu (20/1/2018).
Saat itu Arif dan temannya mengendarai mobil pick up melintas di TL Pasar Turi. Dari arah kiri muncul seorang pelaku kejahatan jalanan sambil menodongkan pistol rakitan (diduga mainan) dan pisau penghabisan masuk mobil.
Pelaku meminta kepada Arif dan temanya supaya menyerahkan barang-barang bawaannya. Setelah itu, pelaku keluar dari mobilnya dan naik mobil Avanza yang muncul dari arah belakang.
"Setelah pelaku turun, saya kemudian mepor ke polisi. Saya kehilangan tas berisi uang Rp 2,5 juta," aku Arif dalam laporannya kepada polisi.
Dalam laporannya, Arif bercerita pelaku memiliki bentuk tubuh gemuk, pendek dan kulit hitam. Saat beraksi memakai celana jins hitam, sepatu kets, jaket hitam dan bertopi.
Tim Anti Bandit Polrestabes Surabaya sedang mengejar pelaku seperti ciri-ciri yang disebutkan korban. Polisi meminta kepada masyarakat supaya waspada terhadap kejahatan jalanan di Surabaya.
"Kami berusaha mengungkap dan memburu pelaku. Anggotanya sudah disebar ke lapangan memburu pelaku," sebut AKBP Sudamiran, Kasatreskrim Polretabes Surabaya, Minggu (21/1/2018).
Menurut Sudamiran, pihaknya masih mengidentifikasi mobil yang dipakai pelaku saat beraksi. Apakah nopol yang ada di mobil Avanza yang dibawa pelaku itu asli atau bukan.
Saat ditanya apakah ada CCTV di TL Pasar Turi, Sudamiran menuturkan, masih dilakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Apakah ada CCTV di sekitar TKP yang berhasil merekam aksi pelaku atau tidak.
"Kami akan bekerja maksimal mengungkap kejadian ini. Masyarakat harus selalu waspada terhadap kejahatan jalanan, hindari pakai barang mencolok yang mengundang niat kejahatan orang lain," himbau pria yang pernah menjabat Kasat Narkoba Polretabes Surabaya ini.