Ganjar: Tak Masuk Akal Dua Siswa Membunuh Gara-gara Uang SPP
Gubernur Jateng menganggap tak masuk akal jika modus dua siswa membunuh pengemudi taksi online hanya gara-gara uang SPP.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo prihatin atas kasus pembunuhan dan perampasan mobil pengemudi taksi online di Kota Semarang.
Keprihatinan Ganjar didasari karena pelaku adalah siswa di sebuah sekolah menengah kejuruan negeri di Semarang.
Ganjar menganggap tak masuk akal jika modus perampasan untuk pembiayaan SPP.
Sementara, Pemprov Jateng mulai tahun ini sudah mengalokasikan anggaran Rp 700 miliar untuk biaya pendidikan SMA dan SMK Negeri.
"Saya prihatin ada siswa membunuh. Kalau alasan untuk bayar SPP itu tidak masuk akal, tidak mungkin, di SMK/SMA kan sekarang sudah saya bayari. Mulai tahun ini kita keluarkan anggaran Rp 700 miliar untuk SPP," tegas Ganjar, Rabu (24/1/2018).
Ia telah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Jateng Gatot Bambang Hastowo, untuk memanggil pihak kepala sekolah dan orangtua siswa.
Informasi yang beredar, para orangtua pelaku tergolong cukup mampu dari sisi ekonomi.
"Saya sudah minta pada kepala sekolah dan orangtuanya, dipanggil kenapa bisa seperti itu. Kalau tidak salah kan ketika dicek, keluarganya tergolong mampu. Ada apa ini anak," ujarnya.
Pengemudi taksi online, Deni Setiawan (25), ditemukan pada Sabtu (20/1/2018) malam.
Polisi menangkap dua pelaku pada Senin (22/1/2018) malam. Kedua pelaku masih berusia 16 tahun dan pelajar di sebuah sekolah menengah kejuruan negeri di Semarang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.