Kisah Sitiyah, TKI yang Disiksa di Malaysia dan Ditelantarkan PJTKI
Saat ini, wanita kelahiran 17 Februari 1973 itu harus berjuang dan tetap sabar serta semangat untuk melawan penyakit yang dideritanya saat ini.
Editor: Sanusi
Sitiyah dengan sedikit terbata-bata mengaku dirinya juga sudah kangen dengan kampung halamannya. Jika sudah sembuh, ia ingin segera pulang menemui anak dan cucunya di kampung halaman.
"Saya juga sudah kangen, dari 2013 saya menjadi TKW dan selama itu juga saya tidak bisa berkomunukasi dengan keluarga. Karena setibanya di Malaysia, ponsel saya diambil oleh majikan, sehingga saya tidak bisa berkomunukasi dengan anak saya di kampung," kata Sitiyah.
Sutiyah juga berpesan agar jangan ada lagi warga Indonesia yang ingin bekerja di luar, seperti Malaysia. Karena rata-rara majikan di sana galak-galak dan suka membuat kita para TKW atau TKI seperti hewan.
"Saya saja sampai setiap hari sering dipukul, salah sedikit dicaci maki. Bahkan kadang ditendang sama anak majikan kalau terlalu lama datang saat diperlukan. Padahal saat itu saya ada kerjaan lain dari orangtuanya," cerita Sitiyah.
Saat ini Sitiyah sudah dirawat di ruang perawatan RSU Embung Fatimah, dari sebelumnya sempat berada di ruang UGD karena sakit yang lumayan parah diderita wanita kelahiran Dusun Wadungdolah ini.
"Hanya satu harapan saya, yakni bisa berkumpul bersama anak dan cucu saya di kampung. Semoga saja dalam waktu dekat, penyakit saya ini sembuh, jadi saya bisa pulang kampung," tutup Sitiyah.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Disiksa di Malaysia dan Ditelantarkan PJTKI, Sitiyah Diselamatkan Seseorang di Pelabuhan