Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Berbagai Kiat Mahasiswa Hobi Fotografi Cari Penghasilan Tambahan

Fotografi kini cair masuk ke sendi-sendi kehidupan. Mulai seorang bayi lahir, hingga seorang meninggal kini sudah terdokumentasi.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ini Berbagai Kiat Mahasiswa Hobi Fotografi Cari Penghasilan Tambahan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Fotografi kini cair masuk ke sendi-sendi kehidupan. Mulai seorang bayi lahir, hingga seorang meninggal kini sudah terdokumentasi.

Ketika ke luar rumah, di jalan-jalan juga banyak dijumpai iklan dengan konten foto yang menarik.

Kemajuan teknologi, dan semakin mudahnya orang memiliki kamera, membuat setiap orang kini bisa menjadi fotografer.

Termasuk dari kalangan mahasiswa yang memiliki kerjaan sampingan di luar kuliah sebagai fotografer.

Ia bisa menghasilkan uang dengan menjual jasa foto.

Sebagai contoh, foto pernikahan, foto dokumentasi acara, hingga jualan foto untuk keperluan publishing sebuah instanti tertentu.

Seorang yang melakoninya adalah Dio Nanda (23) mahasiswa Yogyakarta.

Berita Rekomendasi

Berkat relasi yang telah ia bangun, ia pernah menjual lima fotonya kepada sebuah bank di daerah Blitar.

"Mereka sukanya foto landscape, biasanya untuk buat kalender. Dulu saya jualnya Rp 100 ribu per foto," ujarnya.

Selain itu, untuk menghasilkan pendapatan lebih dari hobinya, beberapa kali ia mengikuti lomba foto.

Dio pun sempat menjadi finalis dalam kompetisi foto marathon, dan juara satu lomba foto di Kediri dan memperoleh uang Rp 1,5 juta.

Menanggapi hal itu, Dosen Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam ISI Jogja, Dr Edial Rusli mengatakan bahwa saat ini memang siapa saja berpeluang untuk menghasilkan uang dari jasa foto, termasuk mahasiswa.

Bila dulu, fotografi hanya sebatas dokumenter, maka dengan kemajuan teknologi, foto bisa bisa melebur ke mana saja.

Kini fungsi foto pun sudah beragam, mulai dari dokumentasi, publishing, riset, jurnalistik, hingga foto seni.

"Foto tetap sama, tapi teknologi mengubah distribusinya. Positifnya dari teknologi, kini fotografi berkembang pesat. Mulai proses memotret hingga finishing. Sementara negatifnya, kita dituntut mengikuti, kalau tidak, maka yang terjadi adalah kesenjangan," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas