Tak Ada Toilet, Murid dan Guru SD di Sumedang Ini Harus Menahan Kencing Sampai Rumah
Jauh dari pusat kota, sekira 70 kilometer dari Alun-alun Kabupaten Sumedang, fasilitas yang dimiliki SDN Buniasih pun jauh dari kata memadai.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Jauh dari pusat kota, sekira 70 kilometer dari Alun-alun Kabupaten Sumedang, fasilitas yang dimiliki SDN Buniasih pun jauh dari kata memadai.
Sekolah dasar yang terletak di Dusun Kadumalik, Desa Cimanintin, Kecamaran Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, perbatasan Sumedang-Majalengka, tersebut bahkan tidak memiliki toilet.
Ketika Tribun Jabar mengunjungi sekolah dasar yang menjadi tempat belajar 42 murid itu, Rabu (31/1/2018) siang, tak ditemuka toilet di mana pun.
Di sekitar bangunan kelas dan ruang guru hanya ada perpustakaan, warung, dan hamparan sawah yang mengelilingi sekolah.
"Di sini memang sejak dulu belum memiliki toilet," ujar Kepala Sekolah SDN Buniasih, Juman Wiriasasmita (56).
Juman Wiriasasmita mengatakan, para guru dan murid terpaksa menahan keinginan untuk buang air setidaknya sampai tiba di rumah.
Atau bila tak kuat, mereka akan menumpang di toilet di rumah penduduk, namun jaraknya pun cukup jauh dari sekolah sehingga memakan waktu.
"Selain toilet, sarana prasarana lainnya pun belum memadai," ujar Juman Wiriasasmita.
Sekolah tersebut memang belum memiliki alat pendukung olahraga dan kesenian, para murid terbiasa berolahraga hanya menggunakan bola plastik.
Kepala Sekolah SDN Buniasih itu mengaku sedih karena sekolah yang dipimpinnya memiliki perpustakaan namun tak memiliki lemari untuk menyimpan buku.
Dika Nikola Saputra (8), siswa kelas 2 SDN Buniasih, mengeluhkan kurangnya alat yang bisa digunakan untuk berolahraga.
"Ada bola plastik, tapi ditendang sekali langsung penyok," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.