Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah Lima Tahun Sempat Gondongan Sebelum Meninggal Akibat Terkena Difteri

Penyakit difteri merenggut nyawa seorang anak bernama Muhammad Dicki (5), asal Kampung Babakan Kidul.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bocah Lima Tahun Sempat Gondongan Sebelum Meninggal Akibat Terkena Difteri
WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan
Perang terhadap penyebaran penyakit difteri terus dilakukan, selain melakukan imunisasi masal di posyandu juga dilakukan dengan cara Gerebek ORI (Outbreak Response Imunisation), dengan cara mendatangi rumah warga secara door to door, seperti yang dilakukan di wilayah Kelurahan Duri Selatan, Puskesmas Kecamatan Tambora, Minggu (28/1/2018). WARTA KOTA/Nur Ichsan 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Penyakit difteri merenggut nyawa seorang anak bernama Muhammad Dicki (5), asal Kampung Babakan Kidul, RT 04/04, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.

Anak kedua dari pasangan Dadang Suherman (37) dan Yeni Sadiah (34) itu dinyatakan meninggal oleh pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) pada Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 17.45 WIB.

Menurut ayah Dicki, Dadang Suherman, sebelum dinyatakan mengidap difteri, anaknya itu kerap mengalami demam hingga mencapai 39 derajat celcius kemudian dibawa ke klinik terdekat.

"Sering mengalami panas dan tidak mau makan selama empat hari, muntah dan mengalami sakit tenggorokan. Tetapi bisa ditangani oleh dokter di klinik," ujarnya di Kampung Babakan, Minggu (4/3/2018).

Baca: Ketika Istri Zumi Zola Galau: Maaf Keluarga Kami Sudah Kaya dari Kakek Kami

Namun, kata dia, dua hari kemudian atau Senin (29/1/2018), pasien masih mengalami demam dan terdapat gondongan di bagian lehernya, kemudian dibawa kembali ke klinik yang sama.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan dari pihak dokter klinik, anaknya seperti terindikasi penyakit difteri, sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Kasih Bunda.

Bahkan, lanjut Dadang, rumah sakit yang terletak di Jalan Mahar Martanegara itu pun memberikan keterangan yang sama.

"Lalu dirujuk ke RSUD Cibabat dan dicek darah 6 jam, kemudian langsung dibawa ke RSHS tapi awalnya gak tau difteri," kata Dadang.

Baca: Kronologis Meninggalnya Pria dan Wanita dalam Mobil di Kawasan Kawah Sikidang Dieng

Berdasarkan pembahasan Tim Komite Ahli RSHS, penderita atau pasien membutuhkan segera Anti Difteri Serum (ADS) 80.000 iu.

ADS itu diberikan pada Selasa (30/1/2018).

Kemudian pada hari itu juga, pasien menjalani operasi pemasangan drain di bagian leher kanan dan kiri.

"Sempet dioperasi di bagian leher untuk bernapas dan dikasih obat," katanya.

Kemudian kondisi Dicki sempat membaik pada Rabu (31/1/2018) sore, namun kondisi pernapasan agak berat, sehingga meninggal pada Kamis (1/2/2018) pukul 17.45 WIB.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas