Terungkap, Guru MTs Puluhan Kali Setubuhi Siswinya di Bantul Kirim SMS 'Ma, Ayo ML'
tidak ada unsur kekerasan dan paksaan antara terdakwa dan korban karena keduanya melakukan hubungan intim didasari suka sama suka.
Editor: Sugiyarto
Dalam artian, tidak ada unsur kekerasan dan paksaan antara terdakwa dan korban karena keduanya melakukan hubungan intim didasari suka sama suka.
Juga dalam fakta persidangan kemarin, terkuak beberapa hal menarik yang menegaskan perihal tidak adanya unsur paksaan maupun kekerasan dalam kasus ini.
Dimulai dari kedekatan antara korban dan terdakwa yang terbentuk alami karena korban sering curhat dengan terdakwa soal masalah keluarga.
Hubungan badan layaknya suami istri keduanya terjadi sekitar penghujung 2016 sampai Mei 2017.
Terdakwa mengakui mengajak korban untuk berhubungan intim di rumah kosong miliknya daerah Jetis, Bantul.
Setidaknya sudah 10 kali keduanya berhubungan intim di rumah tersebut.
Anehnya, meskipun diawali oleh terdakwa yang meminta hubungan intim dengan kerap mengirim pesan singkat 'Ma, Ayo ML' lalu dijawab korban dengan pesan singkat pula dengan 'Yo, sesuk pak', di beberapa kali hubungan ML justru korban yang meminta terlebih dahulu kepada terdakwa untuk berhubungan.
Korban juga seperti terbuai dengan rayuan terdakwa yang berjanji akan menikahi siri.
Terdakwa yang ingin rahasia tetap terjaga kerap memberi uang kepada korban dengan nominal variatif mulai Rp 100 ribu sampai Rp 350 ribu.
Yang mencengangkan, korban kemudian meminta jatah uang bulanan Rp 150 ribu kepada terdakwa.
Hubungan dekat keduanya makin terlihat ketika korban juga pernah cemburu kepada terdakwa lantaran terdakwa ketahuan bertemu dengan siswi lain yang dicurigai akan dekat dengan terdakwa saat konsultasi.
Dalam situasi ini, korban juga menunjukkan respon tidak terima dengan tidak mau berhubungan intim.(TRIBUNJOGJA.COM)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.