Diduga Tak Kuat Dibully, Bocah Kelas V SD Anak Tukang Tambal Ban Gantung Diri
Polres Bolaang Mongondow sedang mengusut kasus "bullying" berakhir gantung diri yang menimpah bocah kelas V SD
Editor: Sugiyarto
Ia tak bisa berkata-kata, pada keluarga dan rekan yang menghampirinya. Fifi hanya terus menangis dan memeluk anaknya.
Sonny Sondakh, seorang saksi mata mengatakan, pagi itu Fifi memarahi anaknya ini karena sudah tiga hari tak ke sekolah.
Fifi pun ke warung, membelikan Nt roti dan minuman, untuk membujuknya. "Pas sampai di rumah, Nt sudah gantung diri," ujarnya.
Saat itu, tubuh Nt masih hangat.
Tubuhnya belum mengeras. Saat tiba di rumah sakit, tim medis mengatakan Nt belum lama meninggal.
Fifi dan Nt hanya tinggal berdua di rumah itu. Nt sejak umur satu tahun sudah ditinggalkan ibunya. Selama itu pula, Fifi mengurus sendiri anaknya itu.
Fifi kesehariannya bekerja sebagai penambal ban.
Kapolsek Dumoga Timur, Iptu Nico Tulandi mengonfirmasi kejadian ini. Katanya tak ada tanda-tanda kekerasan. Polisi pun memastikan Nt murni gantung diri.
"Dia naik di bangku dan melepas pijakannya," ujarnya.
Nt adalah pribadi yang pendiam di sekolah. Ada dugaan ia kena bully oleh teman-temannya, sehingga tak mau lagi sekolah.
"Tadi saya koordinasi dengan kepala sekolahnya. Katanya dia di sekolah sering diejek teman-temannya. Dia meresa minder. Jadi dia diduga depresi karena dibully teman-temannya, sehingga mengakhiri hidupnya," jelasnya.(*)