Empat Nelayan Terombang Ambing di Laut Ketapang
Hal yang cukup disayangkan tidak adanya alat komunikasi selain telepon genggam di kapal itu.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG – Kapal nelayan di Ketapang mengalami kecelakaan patah saf propeller.
Akibatnya kapal yang mengangkit empat nelayan tersebut terombang- ambing hingga tujuh jam lebih di Perairan Tempurukan Ketapang.
Kepala Kantor SAR Pontianak, Hery Marantika menyatakan, setelah melaut kapal nelayan itu hendak menuju ke Pelabuhan Sukabangun.
"Namun ketika di Perairan Tempurukan dihantam gelombang,' katanya, Rabu (7/2/2018) .
Sehingga, kata dia mengakibatkan saf propeller kapal patah dan tak bisa dikendalikan. Saat kejadian dalam kapal itu ada empat awak kapal yakni Agun (36). Serta Sadol (36), Roby (20) dan Saleh (69) yang menjadi nahkoda kapal.
“Berdasarkan keterangan korban kejadian nahas tersebut terjadi pukul 14.00 WIB,” kata Hery Marantika melalui pesan WhatsApp, Rabu (7/2).
Baca: Gelombang Capai Lima Meter, Nelayan Aluhaluh Emoh Melaut
Kemudian keempat awak kapal itu telah berusaha untuk memperbaiki kerusakan kapalnya tapi tidak ada membuahkan hasil.
Hery mengungkapkan hal yang cukup disayangkan tidak adanya alat komunikasi selain telepon genggam di kapal itu.
Sehingga kapal sempat bergeser sejauh 3 NM dari posisi semula untuk mencari sinyal. Setelah itu barulah pada malam korban mendapatkan sinyal dan menelepon pihak keluarganya.
Kemudian pukul 21.15 WIB Pos Pencarian dan Pertolongan baru mendapatkan laporan dari keluarga korban tentang kejadian tersebut. Mendapat laporan ini kemudian tim gabungan serta keluarga korban langsung mencari kapal korban.
“Satu Tim Rescue dan Potensi SAR serta keluarga korban turut serta dalam proses evakuasi. Kita langsung berangkat menggunakan satu buah RIB dibantu Polair dan TNI AL Ketapang. Serta keluarga korban menuju lokasi kejadian,” ungkap Hery.
“Alhamdulillah semua korban berhasil diselamatkan. Sehingga keempat korban berhasil dievakuasi menuju Pelabuhan Sukabangun, Ketapang,” lanjutnya.
Terhadap kejadian ini ia berpesan kepada para nelayan agar kejadian ini jadi pelajaran. “Bagi teman-teman nelayan dalam kejadian ini. Kita dapat mengambil pelajaran akan pentingnya alat komunikasi, alat navigasi dan alat keselamatan lainnya,” tuturnya.