Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fenomena Tanah Ambles Khawatirkan Warga Gunung Kidul

Kapolsek Ponjong Komisaris Tri Pujo Santoso mengatakan, pihaknya sudah memasang garis polisi untuk menghindari warga masuk ke lokasi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Fenomena Tanah Ambles Khawatirkan Warga Gunung Kidul
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumargo
Warga saat melintas di tanah yang amblas di Padukuhan Pringluwang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (6/2/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNG KIDUL - Warga di Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta, resah dengan empat lubang yang berada di tengah ladang warga.

Bahkan, di beberapa titik, lubang yang kemudian diketahui sebagai fenomena tanah karst ini semakin melebar.

Salah satunya di Dusun Pringluwang, Desa Bedoyo. Salah satu lubang berada di lahan pertanian milik Suyatmi yang sudah ambles sejak dua bulan terakhir.

Baca: Memprihatinkan, Catatan Merah Siswa Penganiaya Guru Hingga Akhirnya Tewas

"Tanahnya ambles sejak November akhir tahun lalu saat hujan deras itu. Namun, luasnya hanya sekitar 5 meter, dalamnya hanya 2 meter. Saat ini luasnya sudah sampai 10 meter, kedalaman sekitar 5 meter," katanya saat ditemui di ladangnya, Selasa (6/2/2018).

Meluasnya lubang di lahan pertanian produktif miliknya itu hingga kini belum ada penanganan dari pemerintah. Dirinya hanya secara mandiri memasukkan tanah dan bahan lainnya.

"Tidak tahu mau diapakan lagi. Saya khawatir jika melakukan aktivitas di sini karena tanahnya terus melebar meski tak begitu cepat," ucapnya.

BERITA TERKAIT

Tak jauh dari lokasi hanya sekitar 300 an meter, lahan milik Sakino juga mengalami hal yang sama. Lubang atasnya berdiamer sekitar 1,5 meter muncul sejak seminggu terakhir.

"Lubang atasnya hanya sekitar 1,5 meter, tetapi bawahnya lebih luas sekitar 3 meter dengan kedalaman 5 meter, baru seminggu yang lalu," ucap Sakino.

Lubang serupa sebenarnya sudah pernah muncul di ladangnya, tetapi hanya sekitar 2 meter dari lokasi saat ini. Lubang pertama muncul sekitar 10 tahun lalu dan sudah bisa tertutup.

"Saya tutup sendiri, lama tapi menutupnya. Ya semoga pemerintah segera mengatasi karena takut juga kalau pergi ke sawah berbahaya," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Bedoyo Supanto mengatakan, saat ini yang tercatat ada amblasan di Dusun Pringluwang dua titik, Surubendo satu titik dan di Bulak Songjembul satu titik.

"Total ada empat titik yang mengalami amblesan di desa kami,"ucapnya.

Dia mengatakan sudah mengomunikasikan kejadian ini dengan pihak kepolisian untuk memasang garis polisi. Ia menduga, amblesnya tanah tersebut karena pengaruh hujan yang tinggi.

"Lubangnya jauh dari pemukiman. Biasanya jika terjadi lubang akan menutup dengan sendirinya," ucapnya.

Kapolsek Ponjong Komisaris Tri Pujo Santoso mengatakan, pihaknya sudah memasang garis polisi untuk menghindari warga masuk ke lokasi.

"Sudah kami pasang garis polisi untuk menghindari korban," pungkasnya. (Setya Krisna Sumargo)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas