38 Menit yang Mencekam Saat Terbang ke Manado, Pilot Bermanuver Hindari Cuaca Buruk
Kejadian yang mengerikan itu sempat diunggah oleh salah satu penumpang dalam penerbangan itu
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Akibat cuaca buruk, pesawat NAM Air dengan nomor penerbangan 603 terguncang hebat saat sedang dalam penerbangan dari Sorong ke Manado.
Kejadian yang mengerikan itu sempat diunggah oleh salah satu penumpang dalam penerbangan itu, Randa Noah Bramiko melalui akun Facebook miliknya.
District Manager Manado Sriwijaya, Air Achmad Teranggono saat ditemui di kantor Perwakilan di Manado, Rabu (7/2/2018), membenarkan kejadian itu.
"Iya, benar pesawat dengan nomor penerbangan 603 sempat melewati cuaca buruk," ujar Achmad.
Menurut Achmad sewaktu terbang dari Sorong pukul 04.30 waktu setempat, cuaca dalam keadaan baik. Namun saat sekitar 40 menit mendekati landing di Manado, tiba-tiba angin kencang.
Capt Hendra Parura yang mengendalikan pesawat tersebut mencoba melakukan manuver menghindari angin kencang.
Saat bermanuver itulah pesawat mengalami goncangan hebat seperti yang diceritakan oleh Randa dalam postingannya.
Di penjelasan Randa yang viral itu dan dibagikan puluhan ribu orang. Dia menulis ungkapan rasa syukur karena baru saja lolos dari maut.
"Saya menulis kesaksian ini dalam keadaan menangis haru oleh karena kemurahan Tuhan sehingga kami masih bisa hidup," tulis Randa.
Randa bercerita, saat itu, Senin 5 Februari, mendekati Manado cuaca hujan sangat deras. Manado memang dalam beberapa hari terakhir dilanda hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang.
"Pesawat kami memasuki awan gelap yang tebal, lalu hujan dengan kilat gemuruhnya. Hanya dalam hitungan detik pesawat kami mengalami gangguan keseimbangan sehingga terjadi manuver-manuver (naik-turun-kanan-kiri) yang membuat suasana saat itu mencekam," tulis Randa.
Teriakan penumpang disertai tangisan kepanikan dan doa berlangsung sekitar 38 menit. Saat itu Randa memeluk istrinya. Mereka menangis dan berdoa meminta pertolongan Tuhan.
"Kami memanggil nama Tuhan Yesus dan berdoa penyerahan karena saat itu di pikiran kami, hidup kami akan berakhir," lanjut Randa dalam postingan-nya.
Di tengah kepanikan 119 penumpang pesawat jenis Boeing 735 itu, pilot berhasil mengendalikan pesawat dan membawa pesawat landing dengan selamat di landasan pacu Bandara Sam Ratulangi Manado.