Rina Melompat ke Sungai Bengawan, Pencarian Dimulai dari Utara Jembatan Patihan hingga Sawahan
Tim SAR gabungan kembali melakukan upaya pencarian Rina Nur Era Batiah (25) atau Hani di Sungai Bengawan Kota Madiun, Jumat (9/2/2018).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Tim SAR gabungan kembali melakukan upaya pencarian Rina Nur Era Batiah (25) atau Hani di Sungai Bengawan Kota Madiun, Jumat (9/2/2018) pagi ini.
Diketahui Rina melompat ke Sungai Bengawan Kota Madiun, Kamis (8/2/2018) kemarin pagi.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Madiun, Anto Subekti mengatakan, pencarian pada hari kedua akan dimulai sekitar pukul 07.30 WIB.
"Hari ini pukul 07.30 WIB, kami mulai lagi pencarian menggunakan perahu dimulai dari utara Jembatan Patihan hingga Sawahan," katanya saat dihubungi, Jumat (9/2/2018) pagi.
Dikatakannya, tim yang terdiri dari 25 personel BPBD Kota Madiun dan 4 personel dari Basarnas, dibantu TNI dan Polri akan dibagi menjadi dua.
Baca: Seribu Akal Fredrich Selamatkan Setya Novanto, Surat Rawat Inap pun Dibuat Sebelum Kecelakaan
Tim pertama, akan melakukan pencarian dari darat yakni tepian sungai.
Mulai titik nol atau TKP awal kejadian hingga ringroad wilayah perbatasan Kecamatan Manguharjo dengan Kabupaten Madiun.
"Tim darat, dari titik nol hingga ringroad. Kami sisir melalui darat," katanya.
Sedangkan tim dua akan melakukan pencarian dengan dua perahu karet dimulai dari utara Jembatan Patihan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, hingga ke perbatasan Desa Kajang Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun.
Baca: SBY Laporkan Firman Wijaya, Setya Novanto: Lihat Saja Nanti Perkembangannya Gimana
Sehari sebelumnya atau hari pertama pencarian, Tim SAR gabungan juga sudah melakukan pencarian, namun dihentikan sekitar pukul 11.00 WIB, karena hujan dan arus sungai yang deras.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan bernama Rina Nur Era Batiah (25) atau yang akrab disapa Hani nekat melompat ke Sungai Bengawan Madiun, Kelurahan Pangungangan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Kamis (8/2/2018) sekitar pukul 05.00 WIB.
Diduga warga yang beralamat KTP di Dusun Ngasem, Desa Tekik, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ini memiliki masalah dengan keluarganya, hingga nekat mengakhiri hidupnya. (Surya/Rahadian bagus)