392 Warga Mengungsi Akibat Banjir di Kota Tegal
Andri Yudi Setiawan, mengatakan ada 392 jiwa yang mengungsi akibat banjir di beberapa kelurahan di Kota Tegal, Sabtu (10/2/2018).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, Andri Yudi Setiawan, mengatakan ada 392 jiwa yang mengungsi akibat banjir di beberapa kelurahan di Kota Tegal, Sabtu (10/2/2018).
Banjir terjadi di Kota Tegal setelah tanggul Sungai Kemiri jebol tidak kuat menahan debit air sungai tinggi usai hujan deras pada Jumat (9/2/2018) sore hingga malam.
Banjir paling parah dengan ketinggian 1,5 meter atau sepinggang orang dewasa ada di Kelurahan Kalinyamat Kulon dan Sumurpanggang Kecamatan Margadana.
"Ada sekitar 392 jiwa mengungsi. Lokasi atau titik pengungsian tersebar di lima titik," kata Yudi.
Baca: Cerita AKBP Untung Sangaji Digoda Banci dan Dipenjara Seminggu Lamanya
Lima titik itu yakni di Masjid Sumurpanggang (87 jiwa), Masjid Nurkhasanah (100 jiwa), musala di RT 002 RW 001 (120 jiwa), Masjid Miftakhul (50 jiwa), dan Kantor Kecamatan Margadana (92 jiwa).
Ada juga warga yang mengungsi di pinggir jalan dengan harapan banjir dapat dengan cepat surut agar bisa kembali ke rumah.
Untuk yang di titik pengungsian, BPBD bekerjasama dengan Dinas Kesehatan membuka posko kesehatan.
"Bantuan logistik untuk pengungsi sudah disalurkan," ucapnya.
Di Kantor Kecamatan Margadana, banyak pengungsi yang merupakan anak-anak. Sedangkan para suami ada yang tetap di rumah untuk menjaga harta benda.
Baca: Zumi Zola Terpaksa Beri Uang Ketok kepada Anggota DPRD Jambi
Meskipun demikian masih ada warga yang rumahnya terendam banjir, tapi tetap bertahan, tidak bersedia mengungsi.
Mereka tetap berada di rumahnya. Perabotan rumah tangga mereka telah dipindahkan ke lantai atas di rumahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.