Detik-detik Suliono Masuk Pintu Gereja St Lidwina Sambil Mengayunkan Pedang
Tak ada kesan mencekam apalagi ketakutan yang terpancar dari raut wajah para jemaah yang sudah menggerombol duduk-duduk di serambi gereja.
Editor: Sugiyarto
"Pelaku masuk lewat gerbang, teriak-teriak tidak jelas dan langsung mengayunkan pedang ke arah kepala saya. Tapi saya menghindar dan mengenai punggung saya," terangnya.
Alhasil, dari sabetan pedang pelaku, Martinus menderita luka sobek di punggungnya sepanjang 15 centimeter.
Kendati luka, ia mengaku baju yang ia kenakan tidak ikut sobek. "Padahal baju saya tipis, tapi tidak sampai sobek," terangnya.
Saat pelaku mengayunkan pedang, posisi Martinus kala itu tengah duduk di seberang depan pintu gereja.
Ia tengah mengikuti ibadah misa.
Puas mengayunkan pedang ke punggung Martinus, pelaku kemudian berbalik arah menuju kembali ke dekat gerbang dan menyabetkan pedang ke Budijono yang kala itu berusaha melindungi anaknya.
"Setelah menyabetkan pedang ke Budijono. Pelaku kemudian lari masuk ke dalam bangunan gereja," jelas Martinus.
Mendapat sabetan pedang di punggungnya, Martinus tak serta merta lari menyelamatkan diri.
Ia mengaku berteriak dan turut menyelamatkan jemaah yang kala itu sudah dilanda kepanikan.
"Pelaku masuk kedalam gereja, jemaah langsung berhamburan keluar. Pintu gereja waktu itu ditutup semua, supaya pelaku tidak keluar dan melukai lebih banyak orang lagi," terangnya.
Setelah pintu gereja ditutup, lelaki berkaos biru dan bertopi ini mengaku tidak tahu persis kejadian yang ada di dalam bangunan gereja.
"Saya tidak masuk ke dalam, pintu ditutup, saya tetap diluar," tutur dia. (tribunjogja)