Dicurigai Aliran Sesat, Jawabannya Tak Mau Berteraksi Dengan Dunia Luar, Oknum Militer Ada yang Ikut
Polsek Pedurungan Polrestabes Semarang mengamankan sekelompok orang yang diduga melakukan kegiatan penyimpangan kepercayaan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Tribun Jateng, Reza Gustav
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Polsek Pedurungan Polrestabes Semarang mengamankan ekelompok orang yang diduga melakukan kegiatan penyimpangan kepercayaan, Rabu (14/2/2018) malam.
Lokasi yang menjadi tempat kegiatan yang warga sekitar sebut sebagai aliran sesat itu yakni rumah No 7 RT 1 RW 11 Palebon, Pedurungan Kota Semarang.
Para anggota kelompok yang diduga penyimpangan kepercayaan atau diduga warga sebagai aliran sesat saat didatangi Polsek Pedurungan dan warga di lokasinya.
Baca: Jurus Maut Julianto Tio yang Bikin Veronica Tan Klepek-klepek Lalu Khianati Cinta Ahok
Kapolsek Pedurungan Kompol Mulyadi mengatakan terdapat sebanyak 43 orang (11 kepala keluarga) yang tergabung dalam kelompok itu, bahkan salah satunya ada seorang bayi yang masih berumur sekitar dua bulan.
Karena ada juga salah satu anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Surabaya yang diduga terlibat dalam kegiatan ini, maka Pomal pun juga turut dalam proses pengamanan ini dan membawa dia ke satuannya.
“Kami membantu pengamanan rekan-rekan Pomal karena mereka mengirim surat kepada Polrestabes Semarang untuk mengambil atau mengamankan salah satu anggotanya terkait keterlibatannya dalam kelompok ini,” ujar Kompol Mulyadi.
Lebih lanjut, dia menerangkan ada juga beberapa keluarga atau kerabat dari anggota kelompok itu yang melapor ke polisi tentang keresahan mereka terkait kegiatan-kegiatan yang mencurigakan.
“Ada yang melapor kepada kami bahwa salah satu anggota keluarganya ada yang ikut dalam kelompok tersebut namun sangat sulit untuk ditemui, bahkan rumah itu selalu tertutup,” terangnya.
Menurut beberapa kesaksian warga sekitar yang mencurigai adanya aliran sesat, selama beberapa bulan terakhir rumah itu selalu tertutup bahkan orang-orang yang berada di dalam rumah itu sangat jarang keluar.
Setelah diamankan dan kemudian diperiksa oleh Kompol Mulyadi di kantor Polsek Pedurungan, Andi Rodiyono (63), pemilik rumah sekaligus pemimpin kelompok itu mengaku bahwa kelompok mereka hanya melakukan kegiatan diskusi saja.
“Tidak ada apa-apa, kami cuma berkumpul dan berdiskusi saja, membahas soal kehidupan,” ungkapnya.
Namun, yang menjadi persoalan adalah adanya perkumpulan sejumlah orang di rumah yang mana tidak memiliki surat izin ditambah laporan-laporan kecurigaan dan keresahan warga tentang tertutupnya rumah itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.