Rombak Citranya yang Buruk, Tanjakan Emen Resmi Berganti Nama Menjadi Tanjakan Aman
Penggantian nama tersebut berdasarkan persetujuan bersama dari Komisi IV DPRD Jawa Barat, Kepolisian, Jasa Raharja dan Bina Marga.
Editor: Bobby Wiratama
(TribunJakarta.com/Rafdi Ghufran)
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka kembali menyelimuti dunia transportasi Indonesia beberapa waktu lalu
Bus dengan nomor polisi F 7959 AA yang membawa rombongan wisatawan dari Tangerang Selatan mengalami kecelakaan tragis di Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2) sore.
Puluhan penumpang bus tersebut dikabarkan meninggal dunia.
Para wisatawan ini baru saja meninggalkan wisata kawah Gunung Tangkuban Parahu di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, untuk kembali pulang ke Tangerang Selatan via Tol Cikopo-Palimanan yang bisa diakses dari Gerbang Tol Subang Kota.
Setelah keluar dari gerbang Tangkuban Parahu, bus harus melewati turunan panjang sekitar kurang lebih dua kilometer.
Saat melewati turunan panjang yang curam dan berkelok-kelok di tengah kebun teh dan hutan pinus itulah bus mengalami kecelakaan tragis.
Kecelakaan ini pun menjadi musibah kesekian kalinya yang terjadi di Tanjakan Emen.
Karena rekam jejaknya yang begitu pilu, Tanjakan Emen menjadi perhatian pemerintah setempat.
Untuk menghapus citranya yang begitu pilu, Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat yang sebelumnya terkenal sebagai zona rawan kecelakaan kini telah berganti nama menjadi Tanjakan Aman.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi saat ditemui TribunJakarta.com Kamis (15/2/2018) siang.
Penggantian nama tersebut berdasarkan persetujuan bersama dari Komisi IV DPRD Jawa Barat, Kepolisian, Jasa Raharja dan Bina Marga.
Dalam kesempatan tersebut Budi juga melakukan prosesi doa bersama masyarakat sekitar Tanjakan Aman untuk keselamatan lokasi tersebut.