Ketika Kepercayaan Ramalan Imlek Mulai Pudar Bagi Warga Keturunan Tionghoa
Ia menyampaikan saat ini kepercayaan masyarakat tionghoa terhadap ramalan sudah berkurang. Bahkan telah banyak yang memilih pindah keyakinan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski setiap tahun selalu ada ramalan tentang tahun Imlek, atau shio dan unsur serta elemen yang mempengaruhinya, namun kepercayaan terhadap ramalan kini dianggap telah berkurang.
Kondisi tersebut disadari oleh Ketua Pengurus Klenteng Po An Kiong, Suhu Ge Leo Sugianto.
Ia menyampaikan saat ini kepercayaan masyarakat tionghoa terhadap ramalan sudah berkurang. Bahkan telah banyak yang memilih pindah keyakinan.
Namun yang ia sayangkan adalah, ketika ada hal kurang baik menghampiri seseorang umat yang telah memilih pindah kepercayaan itu dan tidak mempercayai ramalan tersebut.
Baca: Rayakan Imlek, Politisi PKB Daniel Johan Kumpul dan Sembahyang Bersama Keluarga
Mereka malah menitip atau membuang ketidak beruntungan itu pada Klenteng. Kembali berdoa pada dewa yang ada di Klenteng dan meminta Suhu Sugianto untuk membuangkan ketidakberuntungannya.
"Kadang ketika saya melihat mereka yang banyak masalah maka akan dibantu sesuai kemampuan," terangnya, Jumat (16/2/2018).
Namun pada beberapa kalangan, kepercayaan terhadap ramalan belakangan ini disampaikan oleh Suhu Sugianto sudah mulai kembali menarik bagi mereka.
Sebagian umat Thionghoa mempelajari hidup mereka yang telah berjalan. Kemudian mulai memperhatikan unsur.
"Dari situ kepercayaan terhadap ramalan mulai membaik," ucapnya.
Baca: 20 Personel Kepolisian Jaga ketat Wihara Dhangun di Bogor
Ia juga menyampaikan bentuk ramalan itu mutlak, dan baku karena telah ada rumus. Sehingga apabila musibah dalam ramalan itu merupakan urusan Tuhan.
Tinggal bagaimana besar kecilnya. Solusi terbaik ialah diperlukan sembahyang dan berdoa. Maka disampaikannya leluhur juga akan ikut membantu. (Banjarmasin Post/Isti Rohayati)
Berita ini telah tayang di Banjarmasin Post dengan judul: Kepercayaan Terhadap Ramalan Imlek Berkurang, Klenteng Masih Jadi Tempat Buang Ketidakberuntungan