Warga Karo Gotong Royong Bersihkan Debu Vulkanik
Mereka terlihat membersihkan pelataran rumah dari debu. Adapula, yang menyiram aspal yang tertutup debu.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, KARO - Usai erupsi Gunung Sinabung, warga Kecamatan Payung, Tanah Karo gotong royong bersihkan debu vulkanik. Mereka terlihat membersihkan pelataran rumah dari debu. Adapula, yang menyiram aspal yang tertutup debu.
Berdasarkan pengamatan Tribun-Medan, dua unit mobil pemadam kebakaran berada di lokasi. Warga dibantu tim gabungan dari TNI, Polri dan Pemerintah Karo membersihkan aspal maupun fasilitas publik dari debu.
Baca: Ada Tanda Merah di Sekujur Tubuh Anak Gadis Sang Ibu Syok Ternyata Ini yang Terjadi
Seorang warga Trio Ginting menyatakan, warga Payung kompak gotong royong membersihkan debu. Setiap Gunung Sinabung erupsi, warga bersihkan kampung. Gotong royong dimulai pukul 10.00 WIB.
"Begitu selesai hujan debu vulkanik dan material, warga gotong royong. Kami bersihkan debu vulkanik. Apalagi, pelataran rumah warga kotor," ujarnya kepada Tribun-Medan.com, Senin (19/2/2018) sore.
Dia menambahkan, seluruh areal perkampungan kotor. Bahkan, debu vulkanik masuk ke dalam rumah warga. Sehingga, warga saling berbondong-bondong bersihkan permukiman.
"Habis seluruh rumah kena debu vulkanik. Air pun sudah kering dan erupsi ini paling parah selama beberapa tahun terakhir. Mandi pun susah karena air terkena debu Sinabung," katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Karo, Nata Nail menyampaikan ada sepuluh kecamatan yang terdampak erupsi Gunung Sinabung. Karena itu, mobil pemadam kebakaran disebar untuk bersihkan debu.
"Kami dapat laporan sekitar 10 kecamatan terdampak erupsi Sinabung. Terparah dua kecamatan seperti Payung dan Tiganderket. Selanjutnya di antaranya, kecamatan Munte, Lau Baleng, Mardinding, Juhar, Kuta Buluh," ujarnya.
Ia menuturkan, telah berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran untuk melakukan penyiraman. Kemudian, membagikan masker kepada warga maupun pengguna jalan di beberapa kecamatan.
Dia berkeyakinan, erupsi Gunung Sinabung terparah sejak Sinabung aktif. Bahkan, luas daerah yang terdampak erupsi juga paling banyak. Biasanya Sinabung muncratkan material setinggi 2500 meter. Kini, mencapai 5000 meter.
"Kami masih melaksanakan pembersihan di rumah warga. Kemudian di jalur transportasi dan kami terus melakukan pemantauan zona merah. Perketat pengamanan supaya tak ada warga yang masuk," ungkapnya.