Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aneh tapi Nyata, Jahrani Makan Pisau, Sendok, dan Paku: 2 Tahun Dalam Perut, Sendok sudah Karatan

Sendok itu berada dalam perutnya selama kurang lebih dua tahun. Saat dikeluarkan, sendok itu sudah berkarat.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Aneh tapi Nyata, Jahrani Makan Pisau, Sendok, dan Paku: 2 Tahun Dalam Perut, Sendok sudah Karatan
RAHMAT TAUFIQ/Tribun Kaltim
Jumrah menunjukkan hasil rontgen anaknya, Jahrani yang di dalam perutnya terdapat sendok, penjepit kuku, paku dan pengupas wortel. 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rahmat Taufiq

ADA fenomena aneh, tapi nyata yang dialami Jarani (26), warga Jl Gerbang Dayaku, RT 20, Loa Duri Ilir, Loa Janan, Kukar.Tidak tahu kenapa, di dalam perut pria itu berizi benda yang tidak lazim, seperti sendok, paku, penjepit kuku dan benda padat lainnya.Beruntung, tim dokter berhasil mengeluarkan benda-benda tersebut dari perutnya melalui operasi.

JAHRANI (26), warga Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan ini terpaksa harus menjalani operasi untuk mengeluarkan sendok dari dalam perutnya, bulan lalu.

Sendok itu berada dalam perutnya selama kurang lebih dua tahun. Saat dikeluarkan, sendok itu sudah berkarat.

Sejak 2015, Jahrani diketahui kerap makan barang tak lazim, seperti pisau, sendok, penjepit kuku, baut, paku, pengupas wortel, sikat gigi, stik es dan sedotan.

Jumrah, ibu Jahrani menuturkan, anaknya makan barang tak lazim saat dalam keadaan tidak sadar.

"Tahu-tahu setelah sadar anak saya sudah mengeluh perutnya kesakitan. Bahkan ia pernah muntah darah," kata Jumrah, Kamis (22/2/2018).

BERITA REKOMENDASI

Ia pun segera membawa anak sulungnya itu ke RSUD AW Syahranie. Dari hasil rontgen, dalam perut Jahrani didapati penjepit kuku, sendok dan pisau.

Jahrani pernah dioperasi dua kali pada 2015 untuk mengeluarkan benda-benda asing dalam perutnya.

Setelah itu, ia pernah berjanji pada orangtuanya untuk tidak makan benda asing lagi. Namun, Jahrani kembali mengulanginya pada 2016.

Lagi-lagi, Jahrani mengaku tidak sadar saat memakannya. Hingga kemudian, ia menjalani operasi untuk ketiga kalinya.

Tak hanya operasi, Jahrani sudah menjalani tiga kali endoskopi. Setelah operasi ketiga, sebuah sendok bersarang di perut Jahrani.


"Menurut dokter, operasi baru bisa dilakukan dua tahun ke depan karena Jahrani sudah tiga kali operasi di bagian perut," tuturnya.

Jahrani menunggu selama dua tahun untuk mengeluarkan sendok yang bersarang di perutnya. Saat itu ia sering mengeluh kesakitan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas