Kemenpora Rancang Aplikasi Database Potensi Pemuda
Kemajuan teknologi informasi dan digital mendorong Kemenpora untuk menciptakan aplikasi yang akan menjadi pangkalan data potensi dan tantangan pemuda
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Kemajuan teknologi informasi dan digital mendorong Kemenpora untuk menciptakan aplikasi yang akan menjadi pangkalan data potensi dan tantangan pemuda dan kepemudaan Indonesia.
Upaya untuk mewujudkan mimpi besar itu sedang dirancang bersama Tyovan Ari Widagdo yang merupakan CEO dan founderhttp://bahaso.com.
“Bukan sesuatu yang mustahil, jika suatu hari nanti, kita akan memiliki data individu pemuda by name, by address, by locus. Organisasi/komunitas kepemudaan pun dapat kita data pula, sesungguhnya, sejalan dengan amanat Undang-Undang Kepemudaan dalam memenuhi hak-hak setiap pemuda,” jelas Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda pada Deputi I Kemenpora, Esa Sukmawijaya saat mewakili Menpora Imam Nahrawi menjadi narasumber Seminar Nasional-Silatnas BEM Pesantren se-Indonesia di Universitas Sains Al Qur'an, Wonosobo, Jawa Tengah, akhir pekan ini.
Sarasehan dan Silatnas BEM Pesantren se-Indonesia digelar 23-25 Februari 2018, menghadirkan ratusan puncuk pimpinan organisasi santri dari berbagai daerah tanah air.
Berisi berbagai kegiatan seperti Seminar,Presentase Essay, Kajian Kitab Kuning, khataman Alqurán dan sebagainya.
Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda menjadi salah satu narasumber dalam Seminar bertajukMembaca Tantangan dan Peluang Santri Millenial di Tengah Era Liberalisasi Teknologi dan Revolusi Teknologi yang digelar pada hari kedua, Sabtu (24/2).
Narasumber lain pada Seminar ini adalah Tyovan Ari Widagdo yang merupaan pemuda asli Wonosobo.
“Saya bangga mendampingi narasumber Tyovan Ari Widagdo di forum ini. Karena lebih dari 350.000 orang telah bergabung dalam komunitas pembelajar bahasa asing di Bahaso. Luar biasa kiprah pemuda kita,” ujar Esa.
Pada kesempatan itu, Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda juga membagikan buku unik kepemudaan kepada peserta seminar yang kritis dan bisa menjawab pertanyaan dengan tepat.
Esa menegaskan bahwa data-data kepemudaan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) setiap tahun, sangat penting sebagai bahan pertimbangan atau pengambilan keputusan oleh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan.
Jika nanti sudah ada aplikasi yang bisa menambung semua potensi pemuda dan kelompok pemuda secara detil identitasnya, kebijakan yang diambil juga bisa mengena, tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.