Pria Lansia Ini Ditemukan 10 Kilometer dari Pemukiman Warga
Selain jauh dari pemukiman warga, untuk menjangkau lokasi harus melewati perkebunan kelapa, dan satu sungai
Editor: Eko Sutriyanto
Istrinya Yacomina memberitahu bahwa cucunya menangis karena meminta makan.
Marten mengira cucunya menangis untuk meminta pulang ke rumah yang berada di Kelurahan Banjer.
Marten kemudian memaksakan diri untuk pulang sendiri ke rumah di Kelurahan Banjer.
Sesuai dengan keterangan keluarga, Marten memang sudah pikun dan sering keluar rumah sehingga korban sering dicari oleh keluarga.
Pada Kamis (22/2/2018) pukul 15.00 wita, Marten keluar dari rumah dengan menggunakan pakaian kaus lengan pendek warna abu-abu, celana panjang kain warna krem dan sudah tidak diketahui kemana arah dan tujuan korban oleh keluarga.
Pada pukul 22.00 wita istri korban tiba di rumah Kelurahan Banjer namun korban ternyata belum pulang.
Saat itu juga keluarga langsung melakukan pencarian.
Pihak Keluarga langsung melaporkan mengenai hilangnya korban di Polsek Tikala, Polresta Manado dan Pemerintah Desa Sawangan.
Selanjutnya Polsek Tombulu melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Manado dan meminta bantuan Biddokes Polda Sulut.
Pada pukul 14.30 wita Patroli Polsek Tombulu, Tim Paniki , DVI Biddokes Polda Sulut beserta tim relawan lainnya melakukan evakuasi Jenazah korban.
Sekitar satu setengah jam evakuasi dilakukan karena selain jaraknya yakni sekitar 10 kilometer dari pemukiman warga, tim evakuasi juga harus melalui sungai.
"Pukul 16.30 wita jenazah korban berhasil di evakuasi dan dibawa ke RS Prof Kandouw Malalayang," katanya.
Istri dan anak Marten bermohon kepada kepolisian untuk tidak dilakukan outopsi.
"Setelah diadakan pengamatan pada tubuh korban dan mengumpulkan baket ternyata tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan maupun benda mencurigakan lainnya di lokasi," ujar kapolresta. (dik)