Usai Eksekusi Metha Pasangan Kekasih Ini Bokek, Tak Bisa Lari ke Luar Kota
Lewat hasil pemeriksaan sementara, pisau itu ternyata dipakai tersangka Rifai untuk menusuk perut korban sebanyak empat kali.
Editor: Hendra Gunawan
Seperti diberitakan sebelumnya, Metha Novitha (38) ditemukan tewas dengan luka tusukan di dalam rumahnya. Metha diduga dibunuh oleh kekasih bekas pembantunya.
Selain itu, tidak ada raut penyesalan di wajah Rifai, bahkan dengan tenang memalingkan wajah menghadap kamera saat awak media ingin memotret sosoknya.
Senyum nanggung bahkan sedikit tersimpul di bibir pria yang badannya penuh tato tersebut.
Sembari jalan agak terpincang dan dirangkul anggota polisi, sesekali pemuda 23 tahun itu masih sempat menyibakkan rambutnya yang sedikit panjang di bagian depan.
Rifai sempat dihadiahi timah panas di lutut bagian kiri.
Seorang anggota polisi berujar Rifai sempat berusaha melawan petugas dan kabur ketika diminta menunjukkan tempat ia membuang pisau yang digunakan untuk membunuh Metha.
"Iya benar memang keduanya sudah dibawa ke sini, alhamdulilah pelaku sudah tertangkap dan sekarang baru pemeriksaan, jadi belum bisa mengungkap motif pastinya," kata Kapolsek Ngaliyan Kompol Donny Eko, Sabtu (3/3/2018).
Ia menjelaskan keduanya yang ditangkap adalah seorang gadis berinisial L (16) merupakan warga Boja sementara Rifai (23) merupakan warga Mangkang.
Donny memaparkan keduanya ditangkap di wilayah Banyumanik.
"Di Banyumanik ditangkap pagi, berkat informasi masyarakat. Setelah itu yang perempuan langsung dibawa ke sini, dan yang laki-laki diminta menunjukkan ia membuang pisau," imbuh Donny.
Barang bukti pisau ditemukan setelah dibuang di sebuah tambak di Jalan Irigasi, Mangkang Semarang. Keduanya kemudian diperiksa lebih lanjut oleh penyidik dan awak media tidak diperkenankan untuk meliput.
Kapolsek Banyumanik Kompol Retno Yuli mengatakan bahwa L dan pacarnya Rifai telah ditangkap di wilayah hukum Polsek Banyumanik, sekitar pukul 09.30.
Ia menjelaskan kronologi penangkapan diawali laporan seorang warga bernama Dwi. Dwi melihat ada dua orang yang diduga pelaku pembunuhan di Ngaliyan.
"Masyarakat melihat dua terduga pelaku berboncengan ojek ke arah Temugiring, Banyumanik, setelah kehilangan jejak, maka tukang ojek tersebut ditunggu saudara Dwi di pintu gang keluar dan ditanya, habis mengantar ke mana," kata Kapolsek Banyumanik Kompol Retno Yuli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.