Usai Eksekusi Metha Pasangan Kekasih Ini Bokek, Tak Bisa Lari ke Luar Kota
Lewat hasil pemeriksaan sementara, pisau itu ternyata dipakai tersangka Rifai untuk menusuk perut korban sebanyak empat kali.
Editor: Hendra Gunawan
Setelah mendapat informasi dari tukang ojek yang mengantar terduga pelaku, sosok bernama Dwi tersebut langsung menuju ke Polsek Banyumanik untuk melaporkan.
"Setelah mendapat laporan, seketika itu juga polisi menuju alamat yang diberikan saudara Dwi dan betul adanya dua orang tersebut berada di rumah Bapak Nipon. Pelaku langsung dibawa ke Polsek Banyumanik," jelasnya.
Saat diperlihatkan Polrestabes Semarang memperlihatkan dua tersangka pembunuhan Metha Novita Handayani (38) pada Senin (5/3/2018) siang tadi.
Mereka mengaku telah merencanakan aksi pembunuhan itu sehari sebelum eksekusi yakni pada Rabu (28/2/2018).
YA adalah sosok yang mengajak Rifai untuk melangsungkan eksekusi itu terhadap mantan majikannya.
YA memiliki dendam karena sering dimarahi dan diberhentikan dari pekerjaannya sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT).
Meski begitu, ternyata sosok Rifai pun memiliki dendam terhadap korban.
Kepada Tribunjateng.com, Rifai mengaku sering diejek dan dihina oleh korban.
"Selain dendam YA, saya pun merasa sakit hati kerena sering diejek jelek, hitam, dan kere. Hinaan itu sering masuk ke telinga saya saat sedang menjemput pacar di rumah korban. Makanya, kami sepakat memberikan pelajaran ke ibu Metha," pengakuan Rifai kepada Tribunjateng.com, Senin (5/3/2018).
Atas kejadian ini, mereka berdua akan dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara seumur hidup atau minimal 20 tahun. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng dengan judul KISAH PELARIAN! Rifai dan YA Tidak Bisa Kabur Jauh Karena Tidak Punya Uang