Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

David Tak Jadi Menikah Bulan Depan, Jasadnya Ditemukan Terseret Arus Hingga 1 Mil

David Wahyudi (21) ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di tengah laut oleh Tim SAR gabungan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in David Tak Jadi Menikah Bulan Depan, Jasadnya Ditemukan Terseret Arus Hingga 1 Mil
Istimewa
Korban tenggelam akibat terseret arus laut, David Wahyudi (21) ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di tengah laut (jarak satu mil dari TKP) oleh tim SAR gabungan, Senin (5/3/2018). 

Baca: Kelompok MCA Bermotif Politik, Diduga Ingin Melakukan Kudeta terhadap Pemerintahan Lewat Medsos

Namun proses pencarian terpaksa dihentikan karena hari sudah malam.

Kemarin pagi, tim gabungan melanjutkan pencarian terhadap korban. Mereka membagi tim dan berpencar.

Satuan Polair Polres Badung bergerak dari Pos Petitenget menuju TKP dengan menggunakan rubbber boat, sebagian personel yang bergabung dengan Basarnas, Balawista, Dit Polair Polda Bali bergerak dari Pantai Pererenan menyusur pantai.

Tim Basarnas bergerak dari Pantai Seseh dengan rubber boat menuju laut dan sebagian dari Basarnas dengan dua unit jet sky bergerak dari Pantai Patra Jasa.

"Semua berkolaborasi melakukan pencarian hingga akhirnya korban ditemukan sekitar pukul 08.05 Wita. Korban ditemukan satu mil di tengah laut dari TKP," ungkap Jiwa Antara.

Baca: Pengacara Abu Bakar Baasyir Tuding Australia Terlalu Jauh Intervensi soal Nasib Kliennya

Berita Rekomendasi

Setelah ditemukan, jenazah korban dievakuasi menuju Pantai Seseh.

Selanjutnya dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar dengan menggunakan ambulans BPBD Kabupaten Badung.

Tiba di kamar jenazah Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, pihak forensik pun langsung melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban.

Dari hasil pemeriksaan luar (PL), korban diperkirakan meninggal dunia 8 jam sampai 12 jam sebelum pemeriksaan.

Pihak pemeriksa jenazah juga menemukan ada tanda mati lemas berupa telapak tangan korban yang sudah keriput karena terendam air.

Selain itu, pada anggota gerak korban juga ditemukan luka-luka lecet karena benturan benda tumpul.

"Jenazah diterima pukul 09.30 Wita. Perkiraan waktu kematian 8 sampai 12 jam sebelum pemeriksaan. Hanya luka-luka lecet pada anggota gerak. Ada tanda mati lemas dan jenazah terendam air berupa telapak tangan keriput," terang Kepala Bagian/SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, saat dikonfirmasi Tribun Bali, kemarin.

Terkait penyebab kematian korban dikatakan Alit hanya bisa ditentukan jika dilakukan tindakan autopsi.

Sementara jenazah korban tidak dilakukan autopsi dan dibawa pulang oleh pihak keluarga pukul 17.20 Wita.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas