Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Tewasnya Sopir Taksi Online di Gunung Bunder Bogor: Kronologi Hingga Dugaan Polisi

Sesosok mayat ditemukan tergelatak di Kawasan Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Senin (5/3/2018).

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kasus Tewasnya Sopir Taksi Online di Gunung Bunder Bogor: Kronologi Hingga Dugaan Polisi
istimewa/ tribunnewsbogor.com
Driver Taksi Online Dibunuh 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sesosok mayat ditemukan tergelatak di Kawasan Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Senin (5/3/2018).

Sosok yang diketahui beridentitas Yustinus Sinaga (41) warga Beiji, Depok, Jawa Barat itu ditemukan Senin pagi sekira pukul 10.00 WIB.

Baca: Sebelum Ditemukan Tewas, Terdengar Suara Penumpang Saat Sopir Taksi Online Ditelepon Istri

Yustinus yang diketahui sebagi sopir taksi online ditemukan sudah tak bernyawa di antara semak-semak dan pepohonan di kawasan perbatasan Gunung Picung dan Gunung Bunder, Kabupaten Bogor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnewsbogor.com, Yustinus sebelum ditemukan meninggal sempat diketahui mendapatkan orderan penumpang.

Kronologi kejadian

Yustinus diketahui mendapatkan order penumpang dari Holland Bakery Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor dengan tujuan Gunung Salak Endah, Kecamatan Pamijahan pada Jumat (3/3/2018) sekira pukul 21.30 WIB.

BERITA TERKAIT

Menurut Kapolsek Cibungbulang, Kompol Agus Suyandi kepada TribunnewsBogor.com, Senin (5/3/2018), Sabtu (3/3/2018) sekitar pukul 01.00 WIB istri korban bernama Maghdalena (35) menelepon Yustinus karena merasa khawatir.

Baca: Diduga Dibunuh Penumpangnya, Sopir Taksi Online Ditemukan Tewas di Tempat Sepi

"Sekitar pukul 01.00 WIB hari Sabtu, suaminya ditelepon dan masih diangkat, kata istrinya masih terdengar suara penumpang," kata Kompol Agus.

Tak kunjung mendapat kabar dari suaminya, Magdhalena pun kembali menghubungi suaminya sekira pukul 02.00 WIB.

"Tapi pas menelepon kedua kalinya, nomornya sudah tidak aktif," kata Agus.

Kemudian pihak keluarga langsung mencari informasi tentang keberadaan Yustinus ke pengelola taksi online tempat korban terdaftar.

Baca: Bos First Travel Masih Bisa Tersenyum Saat Digiring Petugas Dengan Tangan Terborgol

Keluarga lalu mendapat informasi bahwa korban sudah sampai ke tempat tujuan pukul 23.58 WIB di Kawasan Gunung Salak Endah di daerah Sukaraja, Bogor.

Berbekal informasi tersebut, keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian dan mencoba melakukan pencarian dekat lokasi tujuan korban mengantar penumpangnya.

Baca: Sidang Ketiga Kasus First Travel: Dandanan Hingga Bantahan Anniesa Hasibuan

Kemudian, Senin (5/3/2018) pagi sekira pukul 10.00 WIB korban ditemukan di Kawasan Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Jenazah korban pun langsung dibawa ke RSUD Ciawi.

Kondisi korban saat ditemukan

Dikutip dari Tribunnewsbogor.com, saat ditemukan jenazah Yustinus cukup memprihatinkan.

Viktor Situmorang, kakak ipar korban mengatakan saat ditemukan saku celana dan baju yang dikenakan adiknya sudah terbuka.

Selain itu tangannya pun terikat.

Baca: Pernah Difitnah PKI‎, Jokowi: Logikanya Tidak Masuk Akal, Saya Masih Balita Kok Difitnah

"Iya ada luka, terutama di muka, itu lebam kayak bekas benda tumpul. Pokoknya posisinya, kantong (pakaian) pada kebuka, pokoknya, habis gak ada yang tersisa (barang-barang milik korban)," katanya kepada Tribunnewsbogor, Senin (5/3/2018).

Kapolsek Cibungbulang, Kompol Agus Suyandi mengatakan tewasnya Yustinus diduga dilakukan oleh penumpang yang menggunakan jasa taksi online korban.

"Mobil, ponsel, uang hilang, tapi tidak ada bekas luka senjata tajam, hanya mungkin ada luka lebam seperti kena pukulan saja," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.

Disangka masih hidup

Kakak ipar korban, Viktor Viktor Situmorang, mengatakan awalnya keluarga tidak menaruh curiga apa pun ketika korban tak kunjung pulang sejak menerima orderan pada Jumat (2/3/2018) lalu.

Lanjut dia, bahkan keluarga tidak mempunyai firasat apa pun namun keluarga mulai panik saat nomor korban sudah tidak aktif.

"(Keluarga) Gak ada firasat apa pun, kita kaget karena (korban) belum pulang dan handphone-nya gak aktif ketika dihubungi," ujar Viktor ketika ditemui TribunnewsBogor.com di RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor, Senin (5/3/2018).

Bahkan, menurut Viktor, saat korban tak kunjung pulang pihak keluarga menganggap korban masih hidup karena tidak ada firasat sama sekali.

"Jadi dari kita menganggap korban itu posisinya masih hidup, karena tidak ada tanda-tanda dari beliau itu gak ada," katanya.

Viktor berharap pelaku segera ditangkap dan dihukun sesuai undang undang yang berlaku.

"Harapan kita ya, pelaku segera ditangkap, diadili sesuai dengan undang-undang yang berlaku, ya karena ini sudah menyangkut nyawa orang, setidaknya dihukum seberat-beratnya," katanya.

Dugaan polisi

Kapolsek Cibungbulang, Kompol Agus Suyandi mengatakan kepolisian belum mengetahui secara pasti, apakah ada bekas luka di sekujur tubuh Yustinus atau tidak.

"Tapi kalau luka pukulan sepertinya ada, nanti kita lihat hasil autopsinya," kata Agus.

Agus pun menduga Yustinus menjadi korban pembunuhan yang dilakukan penumpang yang diantarnya pada Jumat malam kemarin.

"Iya, cuman kita belum tahu juga, yang jelas pasca kejadian, Yustinus kehilangan mobil, ponsel, dan lain sebagainya" ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas