Kisah Pilot TNI AU Dikeroyok Para Preman di Medan, F-16 Dikerahkan Buat Bikin Jera
Suatu kali di kota Medan yang terkenal dengan para premannya yang sangar-sangar, ada seorang pilot tempur TNI AU dikeroyok oleh para preman.
Editor: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah kisah soal bagaimana personel TNI memberi jera orang yang melecehkan atau melukai mereka, beberapa kali kita dengar, baca, atau bahkan saksikan sendiri.
Beberapa waktu lalu misalnya, cerita dari seorang pengguna Twitter asal Indonesia, El Diablo, soal bagaimana dia diberi shock therapy oleh admin Twitter TNI AU, sempat viral di media sosial.
Lalu, ada juga kisah soal seorang pria yang mengejek TNI lewat status di media sosial.
Kemudian dia menangis sejadi-jadinya setelah didatangi oleh intel dan anggota TNI di rumahnya.
Nah, di zaman Orde Baru, atau di era rezim Presiden Soeharto, sudah jadi rahasia umum, tindakan personel TNI atau yang saat itu disebut ABRI, lebih 'sangar' lagi.
Dari artikel yang dirilis Intisari, 6 Maret 2018, satu kisah unik sempat terjadi di Medan pada era tersebut.
Suatu hari di kota Medan yang terkenal dengan para premannya yang sangar-sangar, ada seorang pilot tempur TNI AU dikeroyok oleh para preman.
Padahal, saat itu si pilot jet tempur itu sedang menikmati hari liburnya.
Kasus pengeroyokan seorang tentara, apalagi pilot tempur AU itu tentu saja menjadi berita besar di era Orde Baru.
Para prajurit TNI AU pun bertindak untuk 'memberi pelajaran'.
Yang menarik, caranya ternyata tidak brutal dan berdarah-darah, tapi justru efektif membuat para preman ketakutan.
Langkah pertama adalah menciduk para preman yang mengeroyok si pilot.
Bersama aparat kepolisian, polisi militer TNI AU didukung sejumlah prajurit melakukan penangkapan para preman di kota Medan.
Mereka diberikan pemahaman kebangsaan dan nasionalisme, digojlok dengan latihan-latihan keras ala militer sehingga pada 'bertobat'.