Pembantu RT Tantang Kekasihnya Balaskan Dendam kepada Mantan Majikan, Nyawa Metha pun Melayang
Saya menantang kekasih saya ini. Saya dihina terus ini sama majikan saya, kamu berani endak, membalaskan dendam saya.
Editor: Dewi Agustina
"Bahkan, korban juga sering mengumpat saya, di mana saya tidak bakal dapat kerjaan, dan saya akan susah terus," jelas L yang pernah mengandung anak Rifai, namun kemudian keguguran.
Baca: PSG vs Real Madrid, Memori Zidane di Kota Cinta
Selain itu, L tidak mengiyakan bahwa dia sering membawa teman laki-laki di rumah korban, hingga membuat korban tidak nyaman.
Kata tetangga Metha, si L sering dihampiri para pria yang datang ke rumah Metha. Hal itu kata L, para pria tersebut adalah saudaranya.
"Tidak, saya tidak pernah didatangi teman laki-laki banyak, semua itu hanya saudara sepupu saya, pacar saya ini hanya jemput saya kerja dan pulang saja, paling main ke pos," katanya.
Kedua pasangan yang berencana menikah usai lebaran nanti itu, telah merencanakan akan mencelakai korban.
Dimana ketika L meminta untuk membalaskan dendamnya kepada Rifai, pria bertatto itu pun langsung mengamini keinginan sang pujaan hati.
"Ya, karena cinta saya sama dia, saya lakukan apa saja, sejak dia meminta itu, satu hari sebelum kejadian itu. Saya pagi sekali meminjam kendaraan kepada om saya, dengan alasan ingin mencari pekerjaan," katanya.
Baca:Dikunjungi Ustaz Abdul Somad, Syahrini : My Dream come true
Pisau yang panjang dan tajam itu, menjadi saksi bisu nyawa Metha melayang di tangan Rifai.
Pria yang merupakan warga Mangkang Wetan, Semarang ini mengaku pisau dapur itu adalah ide mereka berdua untuk memberikan pelajaran kepada Metha.
"Jadi waktu itu, saya sudah membawa pisau itu, dan mendatangi rumah korban, dengan mengaku meminta minuman dingin darinya bersama L. Saat itu korban bersama putranya yang berusia 7 tahun itu. Korban tengah mengambilkan saya minum, dia saya bekap, dan saya tusuk dari belakang, kurang lebih 4 kali, mayatnya pun saya sembuyikan di kamarnya," katanya.
Tidak hanya itu, Rifai juga membekap anak korban yang saat itu menangis, mengetahui ibunya sudah tidak bernyawa.
"Saya suruh diam saja itu, sambil dibekap, kalau dipukul tidak, saya tidak memukul, karena dia nangis terus, saya suruh diam," ujar pria yang sudah melamar L di rumah L, yang ada di Boja, Kendal.