Cegah Selfie, PHDI Minta Layanan Internet Diputus saat Nyepi
Berdasarkan hasil rapat, PHDI melakukan beberapa langkah mengantisipasi fenomena selfie.
Editor: Willem Jonata
![Cegah Selfie, PHDI Minta Layanan Internet Diputus saat Nyepi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tapa-brata-penyepian-caka-1939_20170328_180730.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali sudah meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memutus layanan internet saat Hari Raya Nyepi, 18 Maret 2018.
Hal ini untuk mengantisipasi agar momen Nyepi tidak dipakai untuk selfie atau swafoto.
Ketua PHDI Provinsi Bali yang juga menjabat Rektor IHDN Denpasar, Prof I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan sudah mengantisipasi kebiasaan selfie saat Hari Raya Nyepi Saka 1940 pada Sabtu (17/3).
Berdasarkan hasil rapat, PHDI melakukan beberapa langkah mengantisipasi fenomena selfie.
Baca: Peserta Pilgub Bali 2018 Dilarang Ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Pakai Baliho dan Spanduk
Langkah pertama, PHDI telah meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika supaya dalam pelaksanaan Nyepi layanan internet untuk daerah Bali dihentikan, selama pelaksanaan Catur Brata penyepian berlangsung.
"Oleh karena itu, mereka yang selfie dan mengunggah ke media sosial kan otomatis tidak bisa," kata Sudiana, Minggu (4/3).
Langkah kedua, sejak pelaksanaan Nyepi sebelumnya, pihaknya telah menghimbau supaya tidak ada lagi warga yang tinggal di Bali selama Nyepi berlangsung berfoto di jalan.
Baca: Gagal di Indonesian Idol 2018, Bianca Jodie Merasa Juara di Hati Penggemarnya
Selain itu, bagi mereka yang akan menerima tamu di hotel diimbau untuk tidak menggunakan televisi atau hiburan lainnya.
"Bahkan ada juga film internasional yang mau suting saat Nyepi saya tidak kasih. Biar dah dia marah-marah pokoknya tetap tidak saya kasih," katanya.
Sementara itu, ada yang unik dalam Hari Raya Nyepi tahun 2018 ini, karena berbarengan dengan Hari Raya Saraswati yaitu Saniscara Kliwon Watugunung.
Melalui keputusan Pesamuhan Sabha Pandita Parisadha Hindu Dharma Indonesia dengan nomor: 07/KEP/SP/PHDI/XII/2017, dikeluarkanlah pedoman pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan Hari Suci Saraswati.
Berdasarkan surat keputusan tersebut, pelaksanaan Hari Suci Nyepi dilakukan Catur Brata Penyepian yaitu amati karya, amati gni, amati lelungan, dan amati lelanguan.
Upacara Hari Suci Saraswati tetap dilaksanakan dengan upacara unsur karya, unsur gni, unsur lelungan, dan unsur lelanguan.
Oleh karena itu perayaan Saraswati dan upakara-yadnya dilakukan patut sudah selesai pada pukul 06.00 waktu setempat pada hari Sabtu, 17 Maret 2018.
Dalam pelaksanaan Puja Saraswati dan upacara Tawur Sasih Kesanga sehari sebelum Nyepi, setiap desa atau panitia wajib melibatkan para pandita atau sadhaka di wilayah provinsi, kabupaten, kecamatan, atau desa bersangkutan secara proporsional.
Pelaksanaan Catur Brata Penyepian dimulai tanggal 17 Maret 2018 pukul 06.00 waktu setempat hingga 18 Maret 2018 pukul 06.00 Wita waktu setempat.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunbali dengan judul Saat Nyepi, PHDI Minta Internet Diusulkan Diputus, Begini Alasannya , http://bali.tribunnews.com/2018/03/05/saat-nyepi-phdi-minta-internet-diusulkan-diputus-begini-alasannya.