Angin Puting Beliung Campur Hujan Es Sebesar Ibu Jari Terjang Desa di Situraja
“Ada 91 bangunan mengalami kerusakan. 10 bangunan rumah warga dan tiga kandang ayam rusak berat. Sebanyak 78 rumah gentengnya beterbangan."
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Rohanah (48) selamat saat angin puting beliung menyapu Kampung/Desa Cikadu, Kecamatan Situraja, Kamis (8/3) sore.
Ia sedang seorang diri di rumah karena suaminya, Dedi Rukmana (49) masih di sawah.
Di depan rumah semi permanen ukuran 6x9 meter itu ikut berteduh tetangganya, Omah (55) karena rumahnya kebanjiran.
Hujan sangat deras disertai angin sangat kencang. Tiba-tiba cuaca menjadi sedikit gelap disertai angin yang berputar-putar sangat kencang.
Baca: Tidak Boleh Utang Makan, Sholeh Habisi Nyawa Wanita Pemilik Warung Secara Sadis
Rumah semi permanen tiba-tiba ambruk tertimpa pohon tumbang tersapu angin.
“Saya melihat angin sangat kencang di luar dan tiba-tiba rumah saya ambruk. Saya selamat karena tertahan internit rumah,” kata Rohanah, Jumat (9/3/2018).
Angin berputar selama lima menit membuat warga ketakutan dan panik. Bahkan ada warga yang mematung saja ketika angin puting beliung menyapu dan menerbangkan genteng rumah.
Warga ini baru lari setelah diajak dan ditarik warga lainnya mencari tempat yang aman.
Hujan yang sangat deras dan angin kencang, puting beliung menyapu kecamatan Cisitu dan Situraja. Angin menderu menyapu perkampungan Desa Situmekar, kecamatan Cisitu kemudian bergerak ke Desa Cikadu dan berakhir di desa Cijeler, Kecamatan Situraja. Desa ini saling berbatasan.
Di Desa Cijeler, bukan hanya hujan dan angin puting beliung, tapi sempat turun hujan es.
“Saat hujan besar kemudian ada puting beliung sempat turun hujan es seukuran ibu jari orang dewasa,” kata Pepen Apandi, Kepala Desa Cijeler, Jumat (9/3/2018).
Akibat sapuan angin puting beliung ini banyak rumah rusak dan pohon tumbang.
“Ada 91 bangunan mengalami kerusakan. 10 bangunan rumah warga dan tiga kandang ayam rusak berat. Sebanyak 78 rumah gentengnya beterbangan terbawa angin,” kata Pepen.