Monyet-monyet Lereng Gunung Agung Rusak Tanaman Warga
Buah dan sayur diberikan untuk kera-kera yang masih bertahan di sana agar tidak merusak tanaman warga.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung membawa buah dan sayur seberat 100 kilogram ke area Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Jumat (9/3/2018).
Buah dan sayur diberikan untuk monyet dan kera-kera yang masih bertahan di sana agar tidak merusak tanaman warga.
Ketua Pasebaya Gunung Agung, Gede Pawana mengatakan, anggota Pasebaya dibantu warga sekitar serta polisi dan TNI.
Ada informasi monyet-monyet liar tersebut merusak tanaman penduduk.
Lokasinya di Desa Sebudi yang berjarak enam kilometer dari puncak Gunung Agung.
Ia menduga kemungkinan cadangan makanan di Gunung Agung sudah tak ada karena erupsi.
Sehingga kera kesulitan memperoleh makanan dan merusak tanaman warga.
Akibatnya warga pun dirugikan dengan hal ini.
"Karena informasi ini kami bergerak. Kami dapat melalui swadaya antara anggota Pasebaya. Ada yang memberi pisang, salak, dan ketela. Semoga makanan yang kami bawa cukup dan tidak ada kera yang turun," ujar Pawana.
Pemberian makan terhadap kera di Desa Sebudi dimulai jam 14.00 Wita hingga hari menjelang senja.
Pihaknya berencana memberi makan untuk di Pura Pasar Agung Sebudi dan sekitar parkiran.
Monyet yang menyerang tanaman semua dari sekitar parkiran.
Semua anggota Pasebaya berharap, melalui kegiatan ini gerombolan monyet tidak menganggu tanaman warga.
Rencananya, kegiatan sperti ini akan rutin digelar anggota Pasebaya. Dua hari lagi, Pasebaya akan agendakan kegiatan serupa.
"Kami lihat isi dompet dulu. Kalau seandainya ada dana untuk beli makanan, anggota berangkat ke atas. Jika tak ada terpaksa diundur. Pemberian makanan ke kera sifatnya swadaya," kata dia.
Kegiatan ini rutin di gelar sejak Gunung Agung masih berstatus awas.
Pasebaya memberi makan kera sekitar lereng Gunung, Agung seperti Pura Pasar Agung di Desa Sebudi Desa Jungutan, serta Dukuh, Kecaamatan Kubu.
Pria yang juga menjabat Perbekel Desa Duda Timir mengatakan, jumlah monyet mulai berkurang di lereng gunung pasca erupsi. Dulu jumlahnya capai sekitar ratusan ekor, kini hanya puluhan ekor. (Saiful Rohim)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Gerombolan Kera Rusak Tanaman Warga di 6 Kilometer dari Puncak Gunung Agung