Pemakaman Pratu Randi Suryadi Diwarnai Isak Tangis, Sang Bunda Beberapa Kali Pingsan
Ibunda Pratu Randi Suryadi, Oneng Rohaeni (45), beberapa kali tak sadarkan diri sehingga perlu dipapah oleh keluarganya
Editor: Eko Sutriyanto
Peristiwa naas yang menimpa Randi diketahui keluarganya justru dari famili di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
"Pertama dikabari anak saya dari Batam. Pacar almarhum sering berkomunikasi dengan anak saya yang di Batam," ujar Cucu Suhenda (44), paman korban.
Cucu Suhendar menambahkan keluarga tidak langsung mempercayai kabar tersebut.
Keluarga sangat terpukul dan sulit menerima kabar duka tersebut karena Pratu Randi Suryadi baru saja pulang kembali ke Jawa.
"Dia (almarhum) baru pulang dari Poso (Sulawesi Tengah), masih cuti, dan baru kembali ke Jawa. Tahu tahu ada kabar begini, katanya tenggelam," ujar Cucu Suhendar.
Pertanda aneh
Saat pulang kampung Pratu Randi Suryadi masih dalam keadaan sehat.
Sebelum peristiwa nahas itu Cucu Suhendar mengaku sempat merasakan keanehan.
"Tidak tahu apakah itu pertanda atau bukan. Tiga hari lalu ada yang mengetuk pintu rumah saya dan bilang 'Mang' tapi saat dibuka tidak ada siapa siapa," ujar Cucu Suhendar.
Kini, Cucu Suhendar dan keluarga besar Pratu Randi Suryadi hanya dapat berusaha untuk mengiklaskan kepergian putra kebanggaan mereka.
"Walau berat, saya akan belajar iklas," ujar Cucu Suhendar.
Karangan bunga duka cita tampak memenuhi rumah duka. Karangan bunga dikirimkan para pejabat TNI, mulai dari Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif) Mekanis Raider 6/2 Kostrad Letkol Inf Rudi Saladin, Panglima Divisi II Kostrad Mayjen TNI Agus Suhardi, hingga Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahyanto.
Sejak pagi, tetangga mulai berdatangan ke rumah duka untuk melayat dan memberikan dukungan bagi keluarga. Sejumlah personel TNI terlihat turut membantu persiapan pelepasan jenazah Pratu Randi Suryadi di rumah duka. (tribunjabar/seli)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.