UGM Kirim 12 Mahasiswa KKN ke Agats Papua, 10 di Antaranya Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM menerjunkan mahasiswanya dalam program KKN-PB di Agast, Asmat, Papua, Kamis (15/3/2018).
Editor: Sugiyarto
Mereka yang akhirnya pergi ke Agats ini adalah mahasiswa yang lolos seleksi dari total 45 mahasiswa yang mendaftar.
Untuk dapat mengikuti program ini, mereka melalui serangkai tes, seperti tes kesehatan, psikologi, dan yang tidak kalah penting adalah menyertakan surat izin dari kedua orangtua.
"Kami juga mencari cara agar anak-anak sampai ke tujuan tidak memakan waktu terlalu lama. Nanti malam (kamis) mereka akan terbang ke Denpasar lanjut ke Timika dan dari sana naik kapal besar dari Pelni selama 10 jam ke Agats," ulasnya.
Dosen Pembimbing Lapangan Fadli Kasim menekankan bahwa KKN ini bukan hasil dari euforia tentang kejadian luar biasa gizi buruk dan campak yang banyak dibicarakan beberapa waktu lalu.
Namun rencana ini sudah muncul ketika pihak UGM mendapat permintaan dari Bupati Asmat pada akhir 2017 silam.
"Sudah ada kesepakatan sebelumnya. Ini hasil permintaan bapak bupati untuk menghadirkan mahasiswa UGM ke sana. Rencana kami sebenarya bulan Juni, tapi akhirnya kami majukan."
"Apapun keadaan di sana, UGM akan selalu menjadi yang terdepan dalam membantu saudara-saudara kita," terangnya.
Dari kesepakatan semula, ada tiga hal utama yang akan dibenahi, yakni kemandirian ekonomi, pendidikan sosial budaya, serta yang terakhir kesehatan masyarakat.
Dengan kejadian KLB awal tahun ini, maka aspek kesehatan masyarakat yang akan diprioritaskan.
Oleh karena itu pula dalam tim ini, sebagian besar berasal dari FKKMK.(*)