Polisi Temukan Sabu dan Senjata Siap Tembak saat Gerebek Pondok di Kampung Sawit
Personel gabungan TNI AD dan TNI AL mengamankan dua pelaku berikut barang bukti narkotika golongan 1 jenis sabu seberat 5,8 gram.
Editor: Dewi Agustina
Setiba di Dermaga PT BSI, Desa Samaenre Semaja, tim melanjutkan perjalanan darat menuju rumah pondok di Kampung Sawit.
Baca: Wakil Ketua PPP Jombang Terlihat Berbincang dengan Seorang Waria Sebelum Dia Ditemukan Tewas
"Tiba di lokasi sekitar pukul 17.30, tim melakukan pemeriksaan di pondok. Secara tiba-tiba OTK loncat lari dari jendela samping rumah. Tetapi diamankan seorang bernama Awaludin," ujarnya.
Tim lalu melakukan pemeriksaan dalam rumah dan ditemukan seorang perempuan yang sedang berada di kamar.
"Saat itu Riska sedang pura-pura tidur," ujarnya.
Tak berhenti sampai di situ, tim lalu melanjutkan pemeriksaan di dalam rumah dan di lingkungan sekitar rumah hingga menjelang malam.
"Kemudian ditemukan 4 paket plastik sabu sabu seberat 5,8 gram yang berada dekat kandang ayam. Kemudian dilanjutkan melaksanakan pemeriksaan di dalam rumah dan ditemukan alat hisap bong 2 buah, korek api gas 6 buah dan sepeda motor Yamaha Nerox berwarna kuning," ujarnya.
Baca: Penembak Mobil Pejabat Kota Surabaya Minta Maaf, Janji Ganti Semua Kerugian
Setelah beristirahat selama satu malam, Jumat esok paginya tim melanjutkan pemeriksaan di dalam rumah, lingkungan sekitar, sumur mata air tempat mandi, kandang ayam dan kamar kecil di belakang kandang ayam.
"Ditemukan lagi alat isap bong 3 buah, plastik untuk pembungkus sabu sebanyak dua lusin, plastik kecil 1 buah, korek api gas 8 buah dan di gubuk jarak 50 meter dari TKP diperoleh senjata penabur dua pucuk serta amunisi penabur dua butir dalam posisi siap tembak," ujarnya.
Rio yakin, masih banyak pelaku penyelundupan sabu yang beroperasi di Kecamatan Siemanggaris.
"Hal ini dikarenakan banyaknya jalan-jalan tikus. Selain itu mereka tergiur dengan keuntungan yang besar apabila terlibat dalam bisnis narkoba," ujarnya.
Rio memastikan pihaknya akan terus aktif mengawasi dan mewaspadai keluar masuknya orang dan barang-barang ilegal yang melintas di sepanjang perbatasan Republik Indonesia-Malaysia.