Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Jual-beli Kambing Sindikat Pemalsu Uang Terungkap, Ini Ceritanya

Selanjutnya tersangka membuat master uang yang dipalsu dengan laptop yang dicetak mesin printer.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gara-gara Jual-beli Kambing Sindikat Pemalsu Uang Terungkap, Ini Ceritanya
Surya/Didik Mashudi
Para tersangka pembuat uang palsu di Polres Kediri 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Bermula dari transaksi seekor kambing, jaringan pengedar dan pembuat uang palsu (upal) terbongkar. Empat tersangka telah diamankan di Mapolres Kediri, Rabu (21/3/2018).

Para tersangka yang diamankan masing-masing, Sumadi alias Jiman (54) warga Desa/Kecamatan Kepung dan Sunarto (53), warga Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri bertindak selaku pengedar uang palsu.

Sedangkan dua tersangka penerima order dan pembuat upal masing-masing, Vexi Soeratman (61) warga Desa Jebungan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten serta Muhammad Sulhan Amri (41) warga Desa Ambartawang, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Baca: Geger! Ular Putih Raksasa 23 Meter Ditemukan Bersama Ular di Sebuah Gua di Manggarai

Baca: Duh Lelaki Ini Nekat Larikan Gadis di Bawah Umur, Sudah 2 Bulan Tinggal Bersama di Rumah Kontrakan

Kasus ini terungkap setelah Sumadi membeli kambing milik Tukinem warga Desa Kepung. Namun uang yang dipakai membayar berupa uang palsu pecahan Rp 100.000.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kepung. Sumadi kemudian diamankan. Dari hasil pengembangan penyidik Polres Kediri juga mengamankan Sunarto.

Berita Rekomendasi

Dari kedua pengedar tersebut diperoleh pengakuan mereka memesan upal dari Vexi Soeratman.

Selanjutnya Vexi yang diamankan petugas mengaku membuat uang palsu bersama dengan tersangka Muhammad Sulhan Amri warga Magelang.

Transaksi uang palsu itu dilakukan dengan perbandingan uang asli Rp 1 juta ditukar dengan uang palsu sebanyak 100 lembar pecahan Rp 100.000 emisi baru dan lama.

Kapolres Kediri AKBP Erick Hermawan menyebutkan, tersangka belajar membuat uang palsu karena pernah bekerja di percetakan. Tersangka mengakui uang palsu buatannya masih belum sempurna.

Namun, tersangka sempat sesumbar seandanya tidak keburu tertangkap bakal dapat membuat uang palsu yang lebih sempurna.

Upal ini memanfaatkan kertas warna yang banyak dijual di toko.

Selanjutnya tersangka membuat master uang yang dipalsu dengan laptop yang dicetak mesin printer.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas