Luka Hanya Dibersihkan Menggunakan Ditergen Bubuk, Korban Gigitan Anjing Rabies Meninggal
Korban tidak sempat diberikan VAR karena sang ibu tidak memberitahu tetangga atau membawa korban ke puskesmas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Adiana Ahmad
TRIBUNNEWS.COM, MBAY - Rabies kembali makan korban. Kamis (22/3/2018) seorang pasien rabies asal Rega, Kecamatan Boawae, meregang nyawa setelah digigit anjing rabies.
Korban atas nama Fransiskus Meze (12) meninggal dunia setelah Rabu (21/3/2018) malam sempat dirujuk ke RSUD Bajawa, Kabupaten Ngada.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo, Rofus Raga, dikonfirmasi di Mbay, Kamis siang, mengatakan, pasien yang meninggal dunia digigit anak anjing terduga rabies milik tetangganya dua pekan lalu.
Rofus mengatakan, pasien tersebut tidak sempat diberikan VAR karena sang ibu tidak memberitahu tetangga atau membawa korban ke puskesmas setelah kasus gigitan menimpa korban.
"Kasus gigitan dua minggu lalu. Korban digigit anak anjing milik tetangga pada tumit kanan dan tidak diberikan VAR. Bagian tumit yang terkena gigitan hanya dicuci dengan rinso (detergent). Korban tidak mendapat VAR karena orangtua korban tidak melaporkan kasus gigitan ke puskesmas atau bidan desa karena pada saat itu ibu korban dalam keadaan sakit," jelas Rofus.
Rofus mengungkapkan, korban baru dilarikan ke Puskesmas Boawae setelah sejak Rabu (21/3/2018) sampai malam tidak mau makan atau nafsu makan menurun, tidak mau minum, nyeri di lambung, nyeri di dada, ketakutan, takut cahaya, sesak napas, terus meronta, kehausan.
Melihat kondisi penderita sudah parah, pihak Puskesmas Boawas tak mau mengambil risiko. Penderita langsung dirujuk ke RSUD Bajawa.
Namun takdir berkata lain, remaja 12 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir di RSUD Bajawa, Kamis pagi. (*)