Wow, Dua Polwan Cantik dari Polda DIY Ini Berhasil Taklukan Puncak Carstensz
Dua anggota Polisi Wanita (Polwan) Polda DIY berhasil menaklukan Puncak Carstensz yang merupakan bagian dari Pegunungan Jayawijaya, Papua.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Dua anggota Polisi Wanita (Polwan) Polda DIY berhasil menaklukan Puncak Carstensz yang merupakan bagian dari Pegunungan Jayawijaya, Papua.
Adapun, penaklukan puncak yang di atasnya terdapat salju abadi tersebut dilakukan dengan tujuan mengibarkan sang saka merah putih tepat pada tanggal 17 Agustus tahun lalu.
Kedua Polwan tersebut masing-masing bernama Bripda Berty Kurniawati, SE (24) dan Bripda Fajar Astuti (20).
Keduanya mengaku tidak menyangka akan sampai Puncak Carstensz.
" Saya tidak menyangka akan lolos seleksi dan berhasil menaklukan Puncak Carstensz,"kata Bripka Astuti, Jumat(23/3/2018) lalu.
Bripka Astuti menceritakan, dirinya berhasil masuk dalam tim pendakian setelah mendapatkan tawaran dari bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polda DIY.
"Saat itu ditanyai bagian SDM, siapa yang minat naik gunung? Karena minat saya ngacung saat itu, dan setelah dijelaskan tenyata Puncak Carstensz. Saat itu yang ngacung ada 6 orang," jelasnya.
Lanjut anggota Ditsabhara Polda DIY ini, dari keenam polwan yang berminat lalu diharuskan mengikuti seleksi di Jakarta dan Jawa Barat.
Menurutnya, tahapan seleksi yang harus diikuti bersama kelima temannya itu terbilang berat karena harus bersaing dengan ratusan peserta lainnya.
"Seleksinya itu seperti tes mau masuk Polisi, tapi ditambah lari endurance 3 jam dan tes pauli. Yang ikut saat itu ada 120 polwan dan setelah pengumuman hanya 24 yang lolos dan berhak ikut training untuk persiapan ke Puncak Cartensz," ucapnya.
Dijelaskannya, bahwa ke 24 polwan yang lolos berasal dari seluruh Polda yang tersebar di Indonesia.
Menurutnya, 24 polwan tersebut terdiri dari 1 Perwira Menengah (Pamen), 2 Perwira Pertama (Pama) dan lainnya adalah Bripda dari angkatan 42 hingga 45.
Dari Polda DIY sendiri,enam wakil yang ikut seleksi, hanya dua orang saja yang lolos.
"Saat bilang ke orangtua kalau saya lolos dan akan ke Papua, orangtua sempat melarang karena dikiranya saya pindah ke Papua. Tapi setelah dijelaskan akhirnya boleh," ujarnya.