PWNU Laporkan Sukmawati ke Polda Jatim Terkait Puisi Kontroversialnya
Menyebut idiom syariat Islam dengan menyebut azan dan cadar. Substansi puisi itu berpotensi mengancam kebersamaan bangsa ini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menyayangkan penampilan puisi Sukmawati yang menyinggung agama. Ada idiom agama yang dibenturkan dengan budaya.
"Saya lihat sendiri video pendek puisi Ibu Sukmawati. Menyebut idiom syariat Islam dengan menyebut azan dan cadar. Substansi puisi itu berpotensi mengancam kebersamaan bangsa ini," kata Ketua PWNU Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah, di Kantor PWNU Jatim, Selasa (3/4/2018).
Baca: Guntur Soekarnoputra: Saya Saksi Hidup Seluruh Anak Soekarno Dididik Sesuai Syariat Islam
Puisi itu membenturkan cadar dengan konde. Bahkan idiom azan juga diusik. Kerukunan bangsa yang telah terbentuk bisa terpengaruh dengan puisi kontrovesi Sukmawati.
"Melalui GP Ansor Jatim, kami melaporkan Puisi Sukmawati ke Polda Jatim. Kami mendesak agar aparat mengusut tuntas kebenaran pembacaan puisi tersebut," kata Mutawakkil.
Pengusutan tuntas masalah ini diyakini bisa mencegah keresahan warga dan umat Islam berkepanjangan. Untuk itu, dia menyerahkan kontroversi itu pada aparat.
Baca: Guntur Minta Sukmawati Luruskan Soal Puisi Kontroversial yang Dibacanya
PWNU juga meminta agar semua komponen masyarakat, terutama warga nahdliyin menjaga ketertiban dan ketenangan masyarakat berbangsa dan bernegara.
"Kenapa Ibu Sukmawati tidak seperti ayahandanya. Bung Karno selalu berkomunikasi dengan para kyai dalam setiap tindakan. Kami minta keluarga Bung Karno mengklarifikasi kontroversi puisi Bu Sukmawati ini," kata Mutawakkil.
Penulis: Nuraini Faiq
Berita ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Kontroversi Puisi Sukmawati, PWNU Laporkan ke Polda Jatim