Pernyataan Sikap Pasemetonan Ageng Puri Buleleng terkait Gelar Sri Paduka Raja Fadli Zon
Empat poin pernyataan sikap itu semuanya terkait kontroversi dalam pemberian gelar Sri Paduka Raja kepada Fadli Zon.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA – Seluruh Pasemetonan Ageng Puri Buleleng menggelar rapat terkait pemberian gelar Sri Paduka Raja yang disematkan kepada Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon oleh Penglingsir Puri Agung Singaraja, Anak Agung Ngurah Ugrasena, pekan lalu.
Rapat yang digelar di Puri Agung Tukadmungga, Buleleng, ini dimulai sejak pukul 18.00 Wita, Rabu (4/4/2018).
Rapat yang digelar hingga pukul 22.00 Wita itu tidak dihadiri oleh Ugrasena. Rapat tersebut menghasilkan 4 poin pernyataan sikap.
Empat poin pernyataan sikap yang disusun oleh seluruh Pasemetonan Ageng Puri Buleleng itu, semuanya terkait kontroversi dalam pemberian gelar Sri Paduka Raja kepada Fadli Zon.
Empat poin itu dibacakan secara langsung oleh Ketua Paguyuban Eka Sthana Dharma Puri Buleleng, Anak Agung Wiranata Kusuma, di depan seluruh keluarga besar Puri Buleleng dan di depan awak media.
Berikut kutipan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Anak Agung Wiranata Kusuma:
Malam ini Rabu (4/4/2018) pukul 22.10 menit, saya Anak Agung Wiranata Kusuma atas nama Pasemetonan Puri Ageng Buleleng yang dinaungi dalam wadah Eka Sthana Dharma Puri Buleleng menyatakan sikap:
Baca: Syarat Dukungan Pencalonan Anggota DPD Kaltara, KPU Hanya Akui e-KTP dan Suket Perorangan
1. Pasemetonan Ageng Puri Buleleng tidak mengakui dan tidak ikut bertanggung jawab terhadap pemberian gelar dan produk hukum yang dibuat oleh Anak Agung Ngurah Urgasena
2. Pasemetonan Ageng Puri Buleleng menyadari sepenuhnya kita berada di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tunduk terhadap kaidah-kaidah hukum nasional. Yang dengan sendirinya kami tidak mengakui status raja yang berada di bawah Pasemetonan Puri Ageng Buleleng atau trah I Gusti Anglurah Panji Sakti
3. Pasemetonan Ageng Puri Buleleng hanya mempunyai satu wadah keluarga besar yaitu Eka Sthana Dharma Puri Buleleng yang meliputi Pemerajan Dadia Puri Bagkang, Pemerajan Dadia Puri Tukadmungga, Pemerajan Dadia Kubutambahan
4. Atas nama Pasemotan Ageng Puri Buleleng kami memohon maaf yang sebesar-besarnya atas keresahan atau kegaduhan yang terjadi di masyarakat Kabupaten Buleleng, Bali khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Untuk itu segala polemik, keresahan, kegaduhan mohon dengan hormat diakhiri.
Singaraja, 4 April 2018