Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ratusan Monyet Serbu Desa Handel Batara Kapuas

Monyet-monyet itu sempat masuk ke dalam rumah, baik melalui pintu maupun jendela dan mengambil makanan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ratusan Monyet Serbu Desa Handel Batara Kapuas
ISTIMEWA
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Banjarmasin Post Jumadi

TRIBUNNEWS.COM, KUALAKAPUAS - Hampir setiap hari, puluhan bahkan sampai ratusan monyet liar berbuntut panjang sering berkeliaran di beberapa titik atau lokasi yakni Desa Handel Batara, Kecamatan Bataguh Kapuas Kalteng.

Ungkapan itu disampaikan H Ahmad dalam pertemuan dengan anggota DPR RI H Hamdhani, pada acara dialog dan penyerahan alat pertanian bagi kelompok tani di halaman Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, Jalan Pemuda Kota Kualakapuas, Rabu (4/4/2018) sore.

Di hadapan anggota DPR RI bahwa ungkapan itu atas pesan-pesan dari warga desanya.

Dia meminta bagaimana pemerintah atau pihak terkait untuk mengatasi keganasan monyet yang setiap hari datang secara bergerombol ke rumah.

"Kalau monyet-monyet itu sempat masuk ke dalam rumah. Baik melalui pintu maupun jendela, maka pastinya mereka mengambil makanan kami di dapur serta menghamburkan barang di dalam rumah warga,"ungkap H Ahmad menjelaskan.

Di samping itu, misalnya yang ada di rumah hanya perempuan atau anak-anak mereka menjadi ketakutan. Warga serba salah, misalnya monyet mau dilukai atau dibunuh takut kalau disalahkan aparat.

Berita Rekomendasi

"Apabila musim buah, maka kebun-kebun, seperti mangga, jambu dan lainnya tak tersisa. Semuanya mereka habiskan dengan cara dimakan. Sehingga warga yang punya kebun tak bisa menjualnya. Kami menyebutnya ini adalah hama monyet," tutur H Ahmad.

Baca: Profesi Unik, Pria Pria Ini Dirikan Sekolah untuk Ribuan Monyet, Ini yang Diajarkannya

Sementara itu H Hamdhani tak bisa memberikan solusi. Sebab apakah monyet berbuntut panjang itu memang dilindunggi atau tidak. Kalau dilindunggi pastinya dilarang untuk dibunuh.

"Sebaiknya warga di sana, melalui tokoh masyarakat berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kapuas maupun pihak kecamatan atau Tripika,"pinta H Hamdhani.

Camat Bataguh, Budi Kurniawan, Kamis (5/4/2018) membenarkan adanya laporan dari warganya.

"Memang kami ada menerima laporan dari Dinas Pertanian Kapuas. Kemarin sudah ada bantuan alat perangkap kera, tetapi jumlahnya masih belum memadai,"terang Camat Bataguh. 

Sumber: Tribun Kalteng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas