Jejak Kompol Fahrizal, Wakapolres Yang Karirnya Moncer Tapi Berakhir Tragis
Bukan karena kiprah cemerlangnya di kepolisian, justru karena perbuatan sadis dan kejinya dalam kehidupan keluarganya.
Editor: Hendra Gunawan
Pihak keluarga mengaku selama ini kondisi keluarga mereka baik-baik saja.
Dilansir dari Tribun Medan, paman Kompol Fahrizal mengaku, tak pernah ada percekcokan di antara keluarga.
Namun, apa daya profesinya sebagai penegak hukum, malah membuatnya melanggar hukum.
Perbuatannya tidak hanya menurunkan martabat keluarga, institusi Polsi pun turut tercoreng akibat perbuatannya.
Apalagi, senjata yang digunakan Kompol Fahrizal untuk menghabisi korban diklaim melanggar kode etik.
Pasalnya, ia membawa senjata saaat cuti kerja.
Menurut Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus, tindakannya itu sudah melanggar kode etik.
Ya, Kompol Fahrizal memang tengah menikmati masa cuti kerjanya.
Melalui akun Facebook-nya, Kompol Fahrizal menuliskan status tengah pulang ke kampung halaman bersama sang istri, di Medan.
Ia bahkan mengunggah sejumlah foto saat di bandara.
Kompol Fahrizal diketahui pindah tugas ke Lombok.
Ia menjabat sebagai Wakapolres Lombok Tengah, sejak Desember 2017.
Sebenarnya, Kompol Fahrizal diketahui memiliki segudang prestasi selama menjadi polisi.
Tak heran jenjang karir lulusan Akademi Kepolisian Tahun 2003 ini, selalu moncer dan terjamin.
Ia mengisi sejumlah jabatan strategis.
Sebelum menjadi Wakapolres Lombok Tengah, Kompol Fahrizal pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Wakasat Reskrim Polrestabes Medan.
Kemudian, Kompol Fahrizal sudah lulus pendidikan Sespim Polri sehingga menunggu naik jabatan menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). (Widia Lestari)