Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Proyektil Peluru Bersarang di Kepala, 3 Lainnya di Bagian Kemaluan Korban

Tiga proyektil bersarang di kepala korban dan tiga lainnya di bagian kemaluan Jumingan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tiga Proyektil Peluru Bersarang di Kepala, 3 Lainnya di Bagian Kemaluan Korban
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Personel Brimob Sumut menggiring tersangka Kompol Fahrizal (tengah) saat gelar kasus di Mapolda Sumut, Medan, Kamis (5/4/2018). Fahrizal menembak adik iparnya sendiri bernama Jumingan hingga tewas dan langsung menyerahkan diri ke Polsek setempat. TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang perwira menengah Polri, Komisaris Polisi (Kompol) Fahrizal, Wakil Kepala Polres Lombok Tengah, bikin heboh Kota Medan.

Ia memberondongkan enam tembakan ke arah adik iparnya, Jumingan (33), hingga korban tewas di tempat.

Peristiwa tragis itu terjadi di rumah Kartini, ibu kandung Fahrizal, Jalan Tirto Sari, Gang Keluarga, Kelurahan Medan Tembung, Kota Medan, Rabu (4/4/2018) malam.

Fahrizal menembak Jumingan menggunakan senjata api dinas jenis revolver yang berisi enam peluru.

Tiga proyektil bersarang di kepala korban dan tiga lainnya di bagian kemaluan Jumingan.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut hasil pemeriksaan sementara menujukkan motif pembunuhan itu karena dendam.

Baca: Warga Melihat Jun Masih Bernapas saat Kompol Fahrizal ke Luar Rumah Bersama Ibunya

BERITA REKOMENDASI

"Kami patut menduga, pelaku ada perasaan benci dan dendam. Itu baru dugaan karena para penyidik kami tengah melakukan pemeriksaan lanjutan," kata Paulus di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Kamis.

Namun Paulus tidak merinci apa perbuatan korban sehingga mengakibatkan Fahrizal menyimpan dendam.

Kompol Fahrizal yang awalnya banyak memberikan keterangan, belakangan justru memilih diam.

Pihak keluarga masih menyimpan rapat latar belakang amarah Fahrizal kepada adik iparnya.

"Saksi yang kami punya hanya keluarga. Sedangkan mereka masih keep (simpan) keterangan. Jadi hanya tahu cerita awal ketika yang bersangkutan (tersangka) datang untuk menjenguk ibunya yang baru sembuh dari sakit," kata Paulus.


Kapolda mengatakan peristiwa tersebut berawal saat Fahrizal tengah berbincang-bincang dengan ibunya.

Entah apa yang disampaikan Kartini hingga membuat Fahrizal bereaksi cukup keras kemudian menembak Jumingan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas