Tiga Proyektil Peluru Bersarang di Kepala, 3 Lainnya di Bagian Kemaluan Korban
Tiga proyektil bersarang di kepala korban dan tiga lainnya di bagian kemaluan Jumingan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang perwira menengah Polri, Komisaris Polisi (Kompol) Fahrizal, Wakil Kepala Polres Lombok Tengah, bikin heboh Kota Medan.
Ia memberondongkan enam tembakan ke arah adik iparnya, Jumingan (33), hingga korban tewas di tempat.
Peristiwa tragis itu terjadi di rumah Kartini, ibu kandung Fahrizal, Jalan Tirto Sari, Gang Keluarga, Kelurahan Medan Tembung, Kota Medan, Rabu (4/4/2018) malam.
Fahrizal menembak Jumingan menggunakan senjata api dinas jenis revolver yang berisi enam peluru.
Tiga proyektil bersarang di kepala korban dan tiga lainnya di bagian kemaluan Jumingan.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebut hasil pemeriksaan sementara menujukkan motif pembunuhan itu karena dendam.
Baca: Warga Melihat Jun Masih Bernapas saat Kompol Fahrizal ke Luar Rumah Bersama Ibunya
"Kami patut menduga, pelaku ada perasaan benci dan dendam. Itu baru dugaan karena para penyidik kami tengah melakukan pemeriksaan lanjutan," kata Paulus di Mapolda Sumatera Utara, Medan, Kamis.
Namun Paulus tidak merinci apa perbuatan korban sehingga mengakibatkan Fahrizal menyimpan dendam.
Kompol Fahrizal yang awalnya banyak memberikan keterangan, belakangan justru memilih diam.
Pihak keluarga masih menyimpan rapat latar belakang amarah Fahrizal kepada adik iparnya.
"Saksi yang kami punya hanya keluarga. Sedangkan mereka masih keep (simpan) keterangan. Jadi hanya tahu cerita awal ketika yang bersangkutan (tersangka) datang untuk menjenguk ibunya yang baru sembuh dari sakit," kata Paulus.
Kapolda mengatakan peristiwa tersebut berawal saat Fahrizal tengah berbincang-bincang dengan ibunya.
Entah apa yang disampaikan Kartini hingga membuat Fahrizal bereaksi cukup keras kemudian menembak Jumingan.
Baca: Letusan Gunung Agung Dini Hari Tadi Mencapai Ketinggian 500 Meter
Saat ditanya apakah tersangka dalam pengaruh narkoba, Kapolda mengatakan hasil tes darah sementara masih negatif.
"Saat tiba di Sumut, tersangka membawa senjata api berisi 6 butir peluru. Ia menghabiskan peluru itu. Tiga ditembakkan ke bagian kepala dan tiga lagi di bagian kemaluan korban," kata Kapolda.
Kapolda menambahkan ada satu hal menarik saat tersagka Fahrizal diinterogasi Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto.
"Saat kami tanya apakah menyesal karena telah melakukan pembunuhan terhadap adik iparnya, santai ia menjawab tidak. Diduga ada problem di dalam lingkungan keluarga, yang terus kami coba dalami," ujar Paulus Waterpauw.
Kompol Fahrizal baru empat bulan menduduki jabatan sebagai Wakapolres Lombok Tengah, NTB. Ia menggantikan pejabat sebelumnya, Kompol H Lalu Salehuddin.
Pada akun Facebook, Kompol Fahrizal menuliskan status pulang ke Medan bersama istrinya. Ia sempat mengunggah foto saat berada di bandara.
Baca: Demo Siswa SMAN 2 Malang Berakhir Setelah Kepala Dinas Putuskan Memutasi Kepsek Retno Dwi
Dikira Suara Petasan
Warga Jalan Tirtosari, Gang Keluarga, Kelurahan Bantan, Medan Tembung, terkejut mengetahui kejadian itu.
Warga awalnya mengira suara tembakan adalah suara petasan.
"Aku pikir mercon, jadi nggak peduli. Habis salat tak enak badan, berbaring saja di rumah," kata Juraidah (75), warga sekitar.
Kediaman Juraidah tepat di sebelah tempat kejadian perkara (TKP), namun ia tidak mengetahui peristiwa penembakan itu.
Tidak hanya itu, dia juga mengaku lupa berapa kali suara letusan. Namun suara itu terdengar begitu keras.
Teguh Muliono (56), paman Fahrizal mengatakan antara tersangka dan korban sama sekali tidak memiliki masalah atau percekcokan di dalam keluarga.
Baca: Kronologis Wakapolres Lombok Tengah Tembak Ipar hingga Tewas Versi Polisi dan Warga
"Setahu saya, antara Fahrizal dan Jumingan tidak memiliki masalah, baik itu masalah keluarga maupun pribadi," ujar Teguh.
Teguh mengungkapkan Fahrizal awalnya ingin menembak Kartini namun dicegah oleh Jumingan.
"Semalam (Rabu malam), Fahrizal datang dan sempat duduk sambil ngobrol baik-baik. Awalnya ibunya mau ditembak. Datanglah Jumingan menghalau dan ia langsung ditembak," ujarnya. (tribunmedan/tim)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.